BAB 33

527 59 24
                                    


[Cerita ini dalam proses editing. Nikmati ceritanya sebelum berubah banyak.]

CERITA WAJIB DI BACA URUT!!!!
(yg ketahuan terpaksa aku block. Maaf. Lebih baik kalian silent reader drpd cerita yg susah aku bikin ini dibaca gak urut.)

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Efortlessly - Madison Beer
2. Good Thing - Sam Smith

"For a moment I believed you loved me too ... I guess I read you wrong, too much of a good thing won't be good for long ...."
- Bab 33 terinspirasi Good thing by Sam Smith. Lagu ini sudah ada di Playlist (Akses linknya ada di bio) kalian pasti nggal asing. Aku tunggu waktu yang pas buat masuin lagu ini. Enjoy!

[Feels di bab ini akan campur aduk dan akan sangat panjang. JANGAN SAMPE NYESEL nggak dengerin playlistnya juga :)]


***

Pertunjukan yang dinantikan akhirnya dimulai. Semua skenario yang telah tersusun rapi, hasilnya ditentukan pada apa yang akan terjadi hari ini. Harapan-harapan tinggi telah dikirim ke Langit, mempersiapkan diri sendiri apabila nantinya mendapatkan hasil yang tidak sesuai harapan.

Seluruh tim mengevaluasi strategi, memikirkan segala kemungkinan, menyiapkan jalan keluar, merancang ulang skenario, dan memperbaiki kesalahan. Di beberapa tempat yang berbeda, Grace dan Reed mempersiapkan diri dengan ketegangan mereka yang mendinginkan ruangan BAU. Nomor-nomor penting sudah berada di luar kepala apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Clara, Will, dan Kyle sudah menyiapkan senjata terbaik mereka di gedung seberang El Mejor. Jeep dan minivan samaran sudah berjejer di belakang dan halaman El Mejor memastikan bahwa lokasi pertunjukan hari ini telah dikendalikan. Interkom saling sahut menyahut memberi komando dan melaporkan situasi.

Kesibukan itu sangat menegangkan dan membuat nyali berdebar. Pertengahan hari, Athena duduk di depan cermin dan mempersiapkan dirinya. Di kamar tidur hotelnya Athena duduk sendiri sambil membisikkan kata-kata penyemangat karena hari ini ia akan melangkahkan kaki sebagai orang lain. Pemeran utama.

Xavier tidak ada di sana untuk memberi bisikan atau kata penyemangat. Letnan Jenderal itu pergi untuk mempersiapkan pertunjukan bersama tim di balik layar demi pertunjukan mereka. Waktu berjalan begitu cepat di setiap detiknya. Athena dengan hati yang mantap, menyapukan warna merah terang pada bibir ranumnya. Ia mengenakan gaun ketat berwarna merah muda dan feminim sebagai identitas yang lain. Kaki yang selalu melangkah penuh kepastian menggunakan sepatu runcing yang akan membantunya melawan dunia hari ini.

Athena menatap cermin sebagai Charlotte White tepat ketika Xavier datang. Pemandangan pertama yang lelaki itu dapatkan sangat mengejutkan. Xavier mematung. Di hadapannya seperti sama sekali bukan Athena. Mata hijaunya berkilat dan tidak mampu berkedip dari liukkan tubuh Athena yang terbalut gaun pendek berwarna merah muda terang dengan polesan bibir berwarna merah terang. Rambut pirang yang biasanya memiliki gelombang alami, kini menjadi lurus. Itu adalah tampilan yang berbeda dari Xavier lihat biasanya. Semua lekukan indah yang membuat iri semua perempuan di bumi itu tampak jelas tanpa susah payah. Athena benar-benar menawan dan Xavier sulit untuk tidak memujinya dalam hati.

Keheningan dari bibir Xavier membuat Athena mempertanyakan banyak hal pada dirinya sendiri lalu memandang cermin, kalau-kalau tampilannya terlihat ganjil dan tidak sempurna.

"Apakah aku jelek? Di mana interkomnya?"

Pertanyaan itu tidak pernah Xavier jawab karena ia merasa sedang berada di gravitasi yang lain dan menemukan kesadarannya kembali saat Athena menjulurkan tangan. Kaki Xavier segera berderap langkah menuju lemari dan berdiri di hadapan Athena dengan beberapa alat penyamaran. Xavier membantu menyematkannya interkom di telinga Athena dan melihatnya menyematkan cincin di jari tengah.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang