Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. West - Sleeping At Last
[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist "My Lieutenant General" atau scan Spotify Codenya di atas. Aku tunggu support kalian ya !]
***
Kali ini Xavier benar-benar mengutarakan janjinya.
Waktu sudah terlalu lama membuatnya menikmati bayang-bayang mimpi buruk. Kali ini ia akan menepisnya begitu jauh-jauh sebab memiliki hal yang jauh lebih berarti daripada sebuah ketakutan dan keraguan. Lelaki itu sungguh menebus semua kesakitan Athena sekaligus miliknya sendiri.
Dengan hati yang penuh oleh sejuta kebahagiaan, Xavier membantu Athena berpijak di atas tanah dan memberikan senyuman tulusnya pada kekasih hati yang rela memberikan segalanya untuk Xavier. "Terima kasih sudah rela mendapatkan kehilangan dan menghapus semua penyesalan-penyesalan itu bersamaku. Aku benar-benar mencintaimu. Kita akan menjadi orang-orang yang paling bahagia."
Wajah cantik Athena yang warna merahnya hampir menyamai bunga mawar hanya bisa mengangguk. Kalimat-kalimatnya menghilang karena terlalu bahagia. Kesempatan bersama Xavier memanglah lebih indah dan hukuman Langit beberapa waktu lalu hampir tidak ada artinya. Penyesalan itu juga diiringi kebahagiaan yang jauh lebih besar.
Mereka saling berpandangan terlalu lama untuk memaknai apa yang baru saja diputuskan. Sebelah tangan Xavier membingkai wajah Athena lalu perlahan merengkuhnya mendekat. Janjinya diutarakan kali ini melalui ciuman yang indah. Kelopak mata Athena terpejam sembari menyelipkan senyuman di antara lumatan yang Xavier berikan.
Langit menurunkan kesempatan lengkap dengan kebahagiaan. Athena mengikat erat tangannya di leher Xavier dan tidak ingin kehilangan apapun atau membiarkan kesempatan berharga pergi lagi darinya. Kaki Athena nyaris tidak berpijak di tanah, karena lelaki itu memeluk tubuhnya dengan erat dan memperdalam ciuman mereka. Mesra dan manis.
Pengutaraan kesungguhan janji yang juga baru saja Xavier sematkan lalu memperlakukan dengan begitu lembut dan indah. Mereka bahkan belum melakukan bagian terbaiknya, tetapi rasanya sudah begitu bahagia. Lebih dari cukup. Tubuh Athena terayun lembut seolah sedang berdansa di hadapan Langit dan menunjukkan bahwa mereka memutuskan untuk menghadapi dan menantang takdir sambil bergandengan tangan bersama janji yang tersemat di jari manisnya.
Athena ingin memandang wajah pemilik hati yang kini bermakna sesungguhnya. Begitu tampan. Senyuman indah Xavier tersungging saat memberikan hadiah kecil dan manis, sekali lagi berupa kecupan di sudut bibir Athena lalu menyatukan diri dengan pelukan. Kecupan-kecupan kecil itu berpindah menghiasi pipi dan seluruh wajahnya. Athena tersenyum lebar dan tertawa halus. Betapa bahagianya.
"Katakan padaku tentang cincinnya." Xavier bertanya dalam suara serak setelah menuntaskan kecupannya. Ia membiarkan gadis itu berpijak dengan benar untuk memperhatikan cincin yang ia sematkan.
Menuruti keinginan Xavier, Athena menunduk dan melihat jari manisnya. Dengan gemetar, Athena melebarkan jemarinya yang masih berada di genggaman Xavier. Keduanya memperhatikan hal yang sama tetapi tubuh Athena hanya mampu bergeming.
"I—ini sangat indah, Xavier—maaf, aku baru melihatnya dengan benar."
Wajah Xavier terangkat untuk melihat bagaimana wajah Athena berseri-seri seperti matahari yang menyilaukan berlian. Tangan Athena yang lain turun dari leher Xavier dan membekap mulutnya sendiri. "Terima kasih, Xavier. Terima kasih. Aku benar-benar menyukainya."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...