Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. Saturn - Sleeping At Last
2. Uneven Odds - Sleeping At Last
***
"Nonna!"
Xavier melangkah lebar, senyuman mengembang besar di wajahnya. Athena berjalan mengikuti di belakang Xavier ketika lelaki itu mendekati neneknya yang sedang berjalan di dalam lorong rumah. Wanita paruh baya itu akhirnya membalikkan tubuh tetapi ekspresinya tampak terkejut dan tidak antusias, kontras saat melihat Xavier dan Athena datang ke Varenna pertama kali. "Kalian.... Bagaimana kalian bisa ada di sini?"
"Tentu saja bisa." Xavier tersenyum kecil. "Aku dan Athena ingin merayakan tahun baru di Italy. Di mana Kakek?"
Xavier mengedarkan pandangan. Ketika pertama kali sampai di villa, ia dan Athena tidak melihat seorang pun yang bisa mereka sapa. Xavier mengira akan melihat kakeknya berkeliaran di ruang keluarga karena hari sudah menjelang malam.
Athena yang masih terdiam saat memberikan pelukan untuk nenek Xavier, diam-diam merasa ganjil dan bingung. Ketika ia tersenyum melihat interaksi Xavier, apa yang terjadi dengan nenek benar-benar berbeda. Tidak ada aura cerah yang ia bayangkan seperti waktu lalu.
"Kakekmu ada di dalam." Nenek menjawab singkat. Setelah itu membalikkan tubuh untuk memunggungi Xavier dan Athena dan berjalan masuk ke dalam dapur.
Athena dan Xavier mengikutinya sambil diam-diam menyimpan kebingungan. Ketika sampai di dapur, Xavier melihat sendiri kakeknya sedang menikmati kopi hangat di kitchen island. Xavier lalu memutuskan untuk berdeham sambil tersenyum miring untuk mendapatkan perhatiannya. Apa yang terjadi, kakek Xavier hanya menoleh dan meletakkan cangkirnya. Ekspresinya begitu datar, tidak sejalan dengan harapan Xavier yang ingin memberikan kejutan untuk keluarganya. Tetapi Xavier tetap mendekati dan memeluk kakeknya. Tidak menaruh curiga sama sekali. "Bagaimana kabar kakek?"
"Kalian sudah datang?" Matteo menyahut dari kejauhan.
Kemunculan Matteo berbeda dengan nenek dan kakek Xavier ketika bereaksi. Matteo tersenyum sumringah. Dia memeluk Athena setelah itu memeluk Xavier, "Apa kabarmu, sis?"
Athena hanya tertawa kecil saat membalas pelukan erat Matteo. Diam-diam ia merasa rindu dengan suasana hangat keluarga Langdon. Matteo juga memiliki kepribadian yang menyenangkan dan akrab. Tapi malam itu kurang lengkap, Athena dan Xavier sama-sama mengedarkan pandangan.
"Dimana Hugh dan Rieta?" tanya Xavier.
Diam-diam, Matteo melirik nenek dan kakeknya setelah itu menatap Xavier dan Athena. Ekspresinya tampak canggung dan Athena menemukan keanehannya dengan segera. Matteo lalu menjawab, "Mereka baru kembali dari Roma untuk pertemuan bisnis. Sebentar lagi mereka akan kemari."
Nenek Xavier lalu berjalan ke arah meja makan, menyuruh semua orang duduk karena dia sudah menyiapkan makan malam. Kedatangan Athena dan Xavier rupanya tepat waktu, hidangan sudah banyak tersaji di meja. Athena tersenyum lebar, "Sudah lama sekali, aku rindu masakan nenek."
Senyuman nenek Xavier terbit. Sorotnya redup dan tidak mengatakan kalimat apapun selain hanya memandang Athena lama-lama. Makan malam berlangsung sedikit sunyi dan begitu kontras dengan ekspektasi Athena. Perasaannya berbanding terbalik dengan Xavier karena lelaki itu tetap seperti biasanya, tidak merasakan kejanggalan. Athena tak cukup mampu untuk bertanya padanya sedangkan Xavier tetap banyak berbicara dengan Matteo dan nenek sambil memuji masakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...