BAB 91

320 34 26
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Saturn - Sleeping At Last

2. Uneven Odds - Sleeping At Last


***


"Nonna."

Xavier melangkah lebar mendekati neneknya yang sedang berjalan di dalam lorong rumah menuju halaman belakang vila. Wanita paruh baya itu membalikkan tubuh, tetapi ekspresinya tampak terkejut dan tidak antusias, kontras saat kedatangan Athena pertama kalinya di Varenna. "Kalian—bagaimana bisa kalian ada di sini?"

"Tentu saja bisa." Xavier tersenyum kecil lalu meletakkan tas pakaiannya di lantai. "Kami ingin merayakan tahun baru di sini—aku memiliki banyak waktu karena pekerjaanku. Di mana Kakek?"

Xavier mengedarkan pandangan. Ketika pertama kali sampai di vila, ia dan Athena tidak melihat seorang pun yang dapat mereka sapa. Xavier mengira akan melihat kakeknya berkeliaran di ruang keluarga karena hari sudah menjelang malam.

Athena dalam diam memperhatikan Xavier memeluk neneknya. Dalam kebingungan pula Athena tidak menemukan aura cerah yang ia bayangkan seperti waktu pertama kalinya.

"Kakekmu ada di dapur." Nenek menjawab tanpa senyuman, lalu membalikkan tubuhnya untuk duduk di teras halaman belakang.

Athena kemudian membersamai Xavier berjalan ke arah dapur menemukan Giacomo sedang menikmati teh hangat di meja dapur. Xavier lalu memutuskan untuk berdeham sambil tersenyum miring untuk mendapatkan perhatiannya. Apa yang terjadi, kakek Xavier hanya menoleh dan meletakkan cangkir. Ekspresinya begitu datar, tidak setara dengan harapan Xavier yang ingin memberikan kejutan mewah untuk keluarganya, tetapi Xavier tetap mendekati dan memeluk kakeknya. "Bagaimana kabar kakek?"

"Kalian sudah datang?" Matteo menyahut, berjalan dari koridor kamar tidurnya.

Kemunculan dan reaksi Matteo berbeda dengan nenek dan kakek Xavier. Sepupu Xavier tersenyum sumringah saat memeluk Xavier lalu memeluk Athena, "apa kabarmu, Iparku?"

Athena menepuk punggung Matteo dan tersenyum hangat. Pertanyaannya amat berharga untuk hati yang sempat tidak baik-baik saja. Kerinduannya terhadap suasana hangat keluarga Langdon semakin nyata ketika Nicola masuk ke dalam rumah dan tetap tidak menunjukkan reaksi yang sama seperti Matteo, begitu juga dengan suaminya.

"Di mana Hugh dan Rieta?"

Xavier mempertanyakan sambutan yang ia nantikan. Dalam diam, sekali lagi, Athena menyadari ada hal yang ganjil dan salah bagaimana Matteo tampak canggung ketika berpandangan dengan nenek dan kakeknya yang memalingkan wajah. "Mereka baru kembali dari Roma untuk pertemuan bisnis. Sebentar lagi mereka akan datang."

Nicola lalu berjalan ke arah meja makan, menyuruh semua orang duduk karena pelayan sudah menyiapkan makan malam. Kedatangan Athena dan Xavier rupanya tepat waktu. Athena tersenyum lebar, "sudah lama sekali, aku rindu masakan nenek."

Senyuman Nicola akhirnya terbit hanya untuk Athena, tetapi jenis sorot matanya mengartikan banyak hal. Makan malam berlangsung sedikit sunyi dan ganjil bagi Athena yang memahami dengan mudah sedangkan Xavier tidak merasakan apa yang Athena curigai dan banyak berbicara dengan Matteo. Perbincangan bisnis ada di dalam sela-sela jamuan makan malam. Kakek Xavier tetap tidak banyak berbicara, ekspresinya tetap, tetapi Athena seringkali mendapatkan lirikannya.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang