BAB 71

313 39 11
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Je peux Entrende Ta Musique a Travers La porte - Tyufyakin Konstantin

[Semua playlist ada di spotify, akses playlist My Lieutenant General ada di link di bio aku.}

Selamat menikmati :)

***

Selama perjalanan itu, dada Athena berdebar kencang dari balik gaunnya. Ia tidak sabar menemui kejutan Xavier dan menjemput janji-janji baru mereka. Dan begitu mobil terparkir di halaman mansion yang luas, Athena melangkahi pintu mobil. Ia pun tidak pernah berhenti untuk melebarkan pandangan dan menatap tak percaya atas kemegahan di depannya.

"Welcome home, Dolcezza." Xavier sudah melangkah mendekat, merengkuh pinggang Athena dan berbisik di telinganya dengan mesra. Lalu menghadiahi kecupan di pipi Athena.

"Sekarang rumah ini juga sepenuhnya menjadi tempatmu pulang." Xavier berucap sembari tersenyum.

Athena juga tersenyum begitu lebar di dalam dekapan Xavier, ia tertawa kecil saking bahagianya. Kemewahan bukan satu-satunya hal yang bisa membuat manusia bahagia. Athena bahagia lantaran ia dan Xavier akhirnya memiliki tempat pulang yang sama.

Paul rupanya sudah tiba lebih dulu ketika Xavier membimbingnya masuk melalui pintu terdepan. Selain membuka pintu rumah kaca yang menjadi saksi skenario Athena dan Xavier, kali ini Paul juga membukakan pintu rumah mereka dengan tersenyum lebar hingga giginya terlihat. Ajudan Xavier menyambut penuh senyuman, "Selamat datang, Mr. dan Mrs. Langdon."

Panggilan tersebut, merupakan pertama kali bagi Athena mendengarnya. Ia lantas berhenti melangkah, menatap Paul dengan wajah yang bersemu merah. Ajudan Xavier hanya tersenyum-senyum sembari mengangkat satu alisnya. Genggaman Athena di tangan Xavier tiba-tiba mengerat, ia menoleh dan melihat senyuman Xavier juga turut tersungging. Lelaki itu juga menyukai panggilan yang Paul berikan untuk merka.

Begitu Athena melanjutkan langkahnya memasuki rumah, ia melihat beberapa pelayan berdiri. Berjejeran rapit tepat di hadapan pintu dengan senyuman lebar. Memberikan sambutan, "Selamat datang!"

Athena kemudian menghitung berapa banyaknya pelayan yang berseru serentak. Ada empat orang. Athena mengira ia akan disambut dengan sambutan dan salam kaku profesional seperti pelayan pada umumnya pada tuan rumah. Ia pun sudah tahu bahwa Xavier pasti memiliki orang-orang terbaik namun nyatanya hal-hal ini adalah baru. Tidak mengapa, Athena justru begitu senang dan terkejut bukan main. Ia mengerti betul kalau Paul dan empat orang tersebut sudah bekerja bertahun-tahun lamanya di rumah Xavier. Dan mereka bukannya membungkuk hormat, melainkan menatap lurus ke depan dan tersenyum sumringah. Senyuman itu lebar sekali, seolah mereka sudah lama menunggu kedatangan Athena.

Sambutan itu diberikan dengan penuh kehangatan dan keceriaan.

Wajah Athena bersemu karena kebahagiaan. Belum sempat ia mengeluarkan balasan dan terlalu larut dalam takjub, seorang pelayan tiba-tiba melangkah maju lebih dulu. Ketika pelayan tersebut berdiri lebih dekat dengannya, Athena akhirnya merasa familier. Namanya Martha, ia pernah melihat dan berpapasan dengan Martha sebelumnya. Setelah itu ia dikejutkan untuk kedua kalinya karena Martha meraih dua tangannya, menatap penuh arti. "Perkenalkan namaku Martha, Mrs. Langdon. Aku senang sekali bisa bertemu denganmu lagi dan memperkenalkan diriku dengan layak. Aku mengurus sebagian besar rumah ini dan memastikan rumah ini dalam keadaan baik-baik saja baik ketika Mr. Langdon pergi maupun tidak."

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang