Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. The Path Of Silence - Anne Sophie Versnaeyen
2. No Time To Die - Billie Eilish
3. Never Tear Us Apart - Bishop Briggs
4. Love Story - Lola & Hauser
5. Amen - Natalie Taylor
(Sebelum kalian membaca bagian ini, aku ucapkan terima kasih untuk kalian yang sdh mendukung cerita aku, cerita yang panjang sekali dan sedikit berbeda dari yang lain. Karena bagian ini akan sangat sangat panjang, aku mau kalian mempersiapkan diri kalian untuk membaca dalam waktu yang lama. Apapun yang akan terjadi. Dengarkan playlist nya juga ya!)
***
"Nyonya Langdon, apa kau baik-baik saja?" Paul menyentuh bahu Athena sementara tangan kanannya masih mengangkat senjata dengan waspada
Athena menggeleng saat masih menggenggam senjatanya dengan mantap. "Xavier tidak baik-baik saja—semoga Kyle dan James sudah bersembunyi di dalam bunker untuk mengambil seluruh amunisi yang tersimpan di dalam sana."
"Kau benar—tetapi mereka tidak bisa meledakkan sembarangan granat atau peledak lain." Paul lalu membantu Athena dan menatap khawatir saat gadis itu berdiri sambil menyentuh perutnya. Langkah Paul lalu terhenti dan menatap Athena dengan wajah pucat. "Apa kau—Nyonya Langdon, apa kau hamil?"
Athena membalikkan punggungnya dan membasahi bibir. Ia mengangguk di depan kekhawatiran Paul. "Ya—tetapi tidak boleh ada yang tahu, Paul. Hanya kau dan Xavier."
Ajudan Xavier sekaligus sahabat setia yang selalu menjaga Athena itu mengangguk, dan segera melingkari bahunya agar dapat berjalan dengan benar di antara akar-akar pohon. "Masuk ke dalam bunker tampaknya mustahil, mereka terpojokkan dan jumlah orang-orang Frent hampir mendekati sepertiga jumlah kita. Kita harus membantu mereka, hanya aku yang dapat masuk ke dalam bunker untuk mengambil amunisi itu—"
"Ya, pergilah, Paul. Aku bisa menjaga diriku sendiri." Athena mengangguk penuh keyakinan dan menatap Paul.
Semula Paul tampak ragu, tetapi Athena mengangguk berkali-kali dan mendorong bahunya. Lalu Paul membalikkan tubuh dan berlari kencang lebih dulu. Athena melangkah lebih cepat untuk menyusulnya, tetapi langkahnya terpaksa terhenti. Bunyi tembakan justru terdengar nyaring yang berasal dari dalam hutan.
Melesat, peluru itu dibidik oleh seorang prajurit yang berkhianat untuk mengenai Paul yang hendak berlari menuju mansion. Athena tersentak terkejut lalu gemetaran berlindung di balik pohon. Paul melakukan hal yang sama
"Nyonya Langdon?! Apa kau baik-baik saja?
Athena mendesah napas lega saat mendengar Paul meskipun mereka berada di sisi yang berbeda. Pistolnya berada di depan dada dan mengokangnya. "Ya! Pergilah, Paul!"
Kemudian Athena keluar dari persembunyiannya. Kali ini pistolnya teracung lebih siap ke arah hutan, membidik prajurit-prajurit yang berkhianat. Peluru Athena lontarkan setelah menemukan prajurit Markas Detroit berusaha mengejar Paul dan melindungi dari belakang, membuat posisi prajurit Detroit itu terpojokkan karena terapit oleh dua orang yang melawannya. Peluru kedua Athena berhasil mengenai kaki prajurit Detroit hingga terjatuh ke tanah.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...