BAB 59

451 49 25
                                    


Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. All Our Endless Love (feat. Matt Berninger) - the bird and the bee 

2. Je peux Entrende Ta Musique a Travers La porte - Tyufyakin Konstantin


***

Berdua, berpelukan. Sepanjang malam melakukannya meski dirasa kurang untuk menebus semua kerinduan-kerinduan itu. Waktu telah membuat mereka menunda terlalu lama untuk bertemu. Semua penantian dan pengorbanan itu seperti tidak setimpal dengan penyesalan dan rasa kehilangan, sekaligus sepadan dengan pelukan dan mendapat kesempatan untuk bersama sekali lagi. Langit pun terlalu banyak memberikan skenario-skenario yang tidak seorang pun pernah menduganya. Seberapa keras mereka menyiapkan pertunjukan, jalan akhirnya selalu bergantung dari keputusan Langit.

 Athena berhasil menjemput alam mimpinya berkat buaian Xavier. Lelaki itu tidak bosan dan tidak berhenti memberikan usapan lembut di tubuh Athena. Sesekali memastikan, apakah selimut sudah menyelimuti dengan rapat. Xavier tidak membiarkan angin dari pendingin ruangan membuat Athena menggigil kedinginan. Sekalipun itu tidak akan terjadi karena Athena sudah mendapatkan kehangatan dari pelukannya, kehangatan yang gadis itu butuhkan sejak dua minggu terakhir.

Mentari akhirnya menyapa dan bisa memberikan sinar hangatnya untuk menerangi rambut pirang yang menjadi kesukaan semua orang. Hari berikutnya telah menyapa tetapi sinar mentari belum memiliki kesempatan untuk memberikan kilauan di mata biru Athena. Gadis itu masih tertidur di pelukan Xavier sampai pagi. Membuat mentari menjadi iri, karena ada sosok lain yang memberikan kenyamanan padanya.

Waktu yang telah berlalu juga telah membuat mereka sibuk memikirkan masa depan dan detik waktu yang berada di depan mata akan berlalu seperti apa. Rasanya cepat sekaligus lambat, tetapi Xavier Langdon itu hanya ingin menikmati waktu yang sekarang sedang ia lalui. 

Mata hijau Xavier terbuka dari tidurnya sekalipun ia tidak mendapatkan tidur yang nyenyak. Xavier tidak bisa tidur dengan nyenyak bersama Athena meskipun ia sangat lelah. Dirinya sesekali terjaga di tengah malam hanya untuk memastikan bahwa seseorang yang berada di dalam pelukannya sungguh nyata. Terlepas dari keputusan Langit, keberadaan Athena jauh lebih berarti dari apapun. Ia memastikan dirinya berhasil menghantar Athena tidur hingga gadis itu terbangun dan hanya melihatnya saja. 

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi ketika Xavier bisa melihat Profesor Gilbert dan beberapa perawat hendak masuk tetapi Marcus & Hailey mencegahnya. Dokter yang telah merawat Athena sejak kecil itu mengangguk mengerti dan mengurungkan niat. Profesor Gilbert lalu tersenyum tipis ketika melihat apa yang terjadi dari balik tirai. Dia merasa lega bahwa Athena telah menemukan sandarannya. 

"Aku akan kembali nanti. Panggil aku jika dia sudah bangun." Profesor Gilbert menoleh ke arah Marcus.

Marcus menjawabnya dengan anggukan. "Terima kasih. Tidak ada yang lebih dia butuhkan selain tidur nyenyak setelah apa yang menimpanya kemarin." 

Profesor Gilbert mengangguk mengerti dan segera berjalan kembali keruangannya, membiarkan Athena mendapatkan mimpi nyenyaknya di dalam pelukan Xavier.

Setelah melihat kepergian Profesor Gilbert, mata hijau Xavier merunduk untuk melihat apakah kekasih hatinya benar-benar tertidur nyenyak. Tetapi ia mengeraskan rahangnya ketika pakaian Athena sedikit tersingkap dan memperlihatkan bahunya yang lebam membiru, memiliki banyak bekas tusukan dan goresan panjang. Xavier bergegas membetulkan pakaian Athena dengan hati-hati. Ia kembali merapatkan selimut dengan napas yang memburu karena amarah.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang