Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. Crickets - Drop City Yacht Club, Jeremih
[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist My Lieutenant General atau scan Spotify Codenya di atas.]
Enjoy!
***
Esok hari. Hari kedua.
Athena dan Reed datang ke markas bersamaan tepat ketika mereka menyadari kedatangan mereka terlambat daripada hari sebelumnya. Dari halaman parkir, Athena melihat beberapa prajurit yang tampak sibuk dan sedang pergi menggunakan jeep. Bergegas, Athena berjalan memasuki markas dan Reed mengikutinya.
"Apakah semuanya sudah pergi?" Reed bertanya pada salah satu dua kadet yang berada di meja resepsionis.
Salah satu kadet di depan Reed menggunakan pita nama berbordir dengan tulisan Caleb. Kadet itu mengangguk. "Tim Black Alpha sudah pergi, Dr. Reed, Dr. Wilson. Aku akan mengantar kalian ke lapangan latihan, Brigadir Jenderal Smith sudah menitipkan pesan padaku untuk mengantar kalian."
Kemudian Athena dan Reed mengangguk sepakat, kembali bergegas menyimpan barang-barang mereka mereka di ruangan BAU lalu pergi bersama Caleb dengan mobil jip militer yang besar. "Lapangan latihan masih berada dalam kawasan markas Detroit. Jauhnya hanya 10 menit. Sebagian besar prajurit ada di sana untuk berlatih, para Letnan akan melakukan rekayasa arena. Kapten memimpin di bagian barat, melatih para Kadet tentang taktik serangan. Dokter Militer ada di sana untuk mempelajari skenario trauma."
"Jadi itulah alasan mengapa markas terlihat lengang?" Athena mengerutkan kening atas penjelasan Caleb. Kadet itu lalu mengangguk sambil tersenyum membenarkan.
Selama perjalanan itulah, Athena meyakini bahwa Xavier Langdon memimpin prajuritnya dengan didikan yang sempurna. Bahkan sebelum benar-benar dilantik dan mengepalai markas menggantikan seniornya, lelaki itu mempersiapkan prajurit dengan baik dari hal yang paling sepele seperti etika hingga bagaimana mereka berperang di medan peperangan yang sebenarnya. Athena mendapatkan pembenarannya ketika melihat bagaimana Caleb bersikap dan mendengar penjelasan aktivitas para prajurit.
Athena juga membenarkan dirinya sendiri ketika membuat keputusan untuk mengepang rambut dan menggunakan pakaian kasual berwarna krem seperti sepatu bot para prajurit. Bahkan menggunakan sepatu bot hitam untuk menyempurnakan harinya yang mungkin akan lebih banyak dihabiskan dengan kegiatan fisik. Sinar matahari kala itu sedikit terik, menggunakan kacamata hitam adalah pilihan terbaik. Pakaian yang digunakan sudah cukup menyerupai warna-warna dasar di dalam militer, setidaknya itulah harapan Athena sehingga tidak ada lagi respon berlebihan seperti sebelumnya. berpenampilan rapi dengan rambut yang dikepang.
Caleb mengemudi dengan baik saat melewati jalanan yang terjal dan banyak bebatuan. Pengalaman menaiki jip dengan tanah yang tidak senyaman jalan raya kota Detroit atau bahkan New York, sama sekali bukan yang pertama kalinya. Namun, pengalaman Athena tidak serupa dengan Reed. Dahi Athena berkerut, "Reed, apa kau baik-baik saja?"
"Tidak." Reed menggeleng patah-patah, berpegangan erat pada badan jeep yang bergoyang saat Caleb berbelok menghindari bebatuan.
"Kalau begitu jangan tutup matamu, kau akan semakin pusing." Athena terkekeh saat Reed semakin memeluk erat badan jip. Pemuda itu tampaknya akan lebih menyukai aktivitas duduk di dalam ruangan sambil membaca buku daripada berada di dalam jip melewati tanah terjal dengan wajah pucat seperti akan menyerah. Pada saat itu juga, seolah Caleb mengerti apa yang terjadi, dia memarkirkan jip di padang rumput yang luas. Mereka tiba tepat waktu sebelum wajah Reed semakin pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...