BAB 72

347 34 28
                                    


Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK. 

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. The Moon - Glen Hansard, Marketa Irglova

2. Mariage D'amour - Lola Astanova


[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist "My Lieutenant General" atau scan Spotify Codenya di atas. Aku tunggu support kalian ya !]

Selamat menikmati setiap proses married life antara Athena dan Xavier. Juga berbagai macam 'skenario' dan 'pertunjukannya' Support kalian akan selalu berharga:)


***


Hari esoknya. Mentari menjulurkan sorot untuk Athena yang terbangun sendirian. Ketika membuka matanya, ia tidak melihat seorang pun ada di sampingnya. Dahi lantas mengernyit, "Bukankah seharusnya Xavier ada di sini? Bersamaku?"

Sinar mentari yang menembus kaca jendela, tidak serta merta membuat mata berkilau karena bahagia. Hatinya resah. Tubuhnya masih sedikit kelelahan karena sisa pesta kemarin, tetapi itu bukan masalah yang besar dibandingkan dengan kebingungannya di pagi hari. Athena harus berjalan menyebrangi kamar yang luas, memeriksa kamar mandi, walk in closet, melihat taman belakang dari jendela. Mencari keberadaan Xavier. Dimana?

Ketika semalam Xavier pergi dan meninggalkan dirinya termenung di sofa, ia hanya menatap api di perapian. Athena hanya memperoleh keheningan sampai ia memutuskan untuk tidur. Berjam-jam menunggu Xavier datang rasanya seperti menunggu kepastian dari Langit untuk menyatakan akan menjadi seperti apa hari-hari Athena selanjutnya. Entahlah, ia tidak tahu apakah semalam Xavier juga tertidur bersamanya di master bedroom. Kalau pun lelaki itu datang dan tidur di sampingnya, maka Athena seharusnya tahu. Ia akan selalu terbangun setiap kali Xavier memeluknya.

Tetapi semalam Athena tidak terbangun sama sekali.

Perenungan sejenak, Athena melakukannya sembari menatap getir ranjang yang ada di hadapannya. Sisi ranjang yang baru saja ia tiduri terlihat berantakan sementara sisi yang lain terlihat rapi, tidak berjejak sama sekali. Tumpukan bantal masih pada tempatnya. Pemandangan itu adalah hal yang pasti, bukti bahwa Xavier memang tidak tidur di sampingnya. Tetapi perenungan itu, Athena harus menepisnya. Ia yang sedang berdiri di tengah-tengah ruangan mulai beranjak menginjak sinar mentari yang memantul di karpet, mendekati jendela besar. Athena memandang taman yang ada di halaman belakang mansion. Lalu senyuman itu akhirnya terbit, bertambah cerah ketika sinar mentari menyorot hangat wajahnya.

Keindahan taman bunga di pagi hari membuat Athena bertekad, bahwa hari pertama harus menjadi menyenangkan, tidak boleh ada keresahan. Athena dengan hati yang mantap, lantas segera menuju kamar mandi. Membersihkan tubuhnya, menggunakan pakaian terbaik, berdandan lalu turun ke bawah. Sepanjang melangkah di anak tangga, senyumannya melebar begitu melihat grand piano. Langkah Athena semakin cepat, menghampiri teman setianya.

"Selamat pagi, Mrs. Langdon!"

Athena masih tersenyum lebar, melihat siapa yang menegurnya. "Good morning, Martha."

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang