Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. The Moon - Glen Hansard, Marketa Irglova
2. Mariage D'amour - Lola Astanova
[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist "My Lieutenant General" atau scan Spotify Codenya di atas. Aku tunggu support kalian ya !]
Selamat menikmati setiap proses married life antara Athena dan Xavier. Juga berbagai macam 'skenario' dan 'pertunjukannya' Support kalian akan selalu berharga:)
***
Hari esoknya, mentari menjulurkan sorot untuk Athena yang terbangun seorang diri. Matanya tidak menyambut seorang pun di siisi ranjang yang kosong.
Sinar mentari yang menembus tirai, tidak serta merta membuat mata Athena berkilau karena bahagia. Hatinya resah. Tubuhnya sedikit kelelahan karena pesta, tetapi itu bukan jadi soal. Langkah kakinya mempertanyakan keberadaan Xavier di kamar tidur saat menyeberangi ruangan demi ruangan.
Keberadaan Xavier terakhir kalinya adalah ketika meninggalkan Athena termenung di sofa memandangi perapian dan memperoleh keheningan dengan kebingungan. Berjam-jam berikutnya, Xavier tidak pernah datang. Seolah menunggu kepastian dari Langit, Athena ragu apakah lelaki itu pernah tidur di sisinya sebab sepanjang malam sentuhan hangatnya yang familiar tidak pernah dirasakan.
Perenungan sejenak, Athena melakukannya sembari menatap getir ranjang yang besar. Sisi yang kosong tampak rapi, tumpukan bantal masih pada tempatnya. Pemandangan itu adalah bukti yang pasti. Namun, perenungan itu harus berakhir saat beranjak menginjak sinar mentari di permadani dan mendekati jendela. Athena memandangi taman di halaman belakang mansion.
Keindahan bunga yang bermekaran sedikitnya membuat Athena bertekad bahwa hari pertamanya di mansion haruslah menyenangkan. Dengan hati yang mantap, ia menuju kamar mandi, membasuh diri, menggunakan pakaian terbaik. Sepanjang melangkah di anak tangga, senyumannya tersungging seiring waktu. Piano putih yang besar menyempurnakan senyumannya.
"Selamat pagi, Nyonya Langdon!"
"Selamat pagi, Martha."
Kepala pelayan yang berpengalaman itu seolah tertular senyuman Athena. "Ah, ini pertama kalinya aku menyapa seseorang di rumah ini—selain Tuan Langdon tentunya."
"Apa kalian semua tetap ada di sini ketika Xavier pergi?"
"Ya." Martha mengangguk ketika Athena sedang membuka penutup piano yang berengsel. Lalu menopangnya dengan penyanggah. "Kami tidak pernah pergi meninggalkannya seperti harapan kami agar Tuan Langdon selalu kembali dengan selamat."
"Rumah ini pasti lama sekali ditinggalkan, bukankah begitu?"
"Oh, Tuan Langdon sering pergi. Bertahun-tahun. Terkadang dia tidak memberi kabar—paling cepat dia memberi kabar melalui Paul 10 hingga 11 bulan kemudian. Saat itu dia ditugaskan di daerah timur. Waktu terlama dia pernah tidak memberi kabar adalah dua tahun."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...