Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. In The Thrill Of It All- Sam Smith
2. Saturn - Sleeping At Last
Enjoy!
***
Seandainya saja sepatu itu mengetuk di atas lantai, maka suaranya akan nyaring sekali. Derap langkah Athena di tanah kamp yang gersang menghentak pasti. Emosinya bergemuruh di dalam hati. Ketika melangkah keluar dari tenda komando Jenderal Xavier, rasanya seperti berhasil keluar dari neraka. Lega sekali.
Jika Athena sempat berdebar kencang karena perasaan gugup, maka saat ini disebabkan karena luapan amarah. Jika pipinya sempat tersipu kemerahan, maka sekarang disebabkan karena menahan emosi yang luar biasa hebatnya. Ingin meledak begitu saja seperti granat. Telinganya masih terasa panas karena suara Xavier terus menggemakan "Wanita lain."
Sepanjang langkah, Athena mendengus. Ini pertama kalinya seseorang membandingkan dirinya dengan wanita lain. Hati dan perasaan yang terikat pada sosok lelaki itu, menjadi berdenyut-denyut sakit karena rupanya Xavier Langdon menganggapnya berbeda seolah Athena tidak pernah menempati tempat di mana pun di hatinya.
Berbagai macam cara Athena lakukan demi mengabaikan kalimat-kalimat Xavier; mengguyur kepalanya dengan air dingin, bercermin, dan melewatkan makan malam dengan tidur lebih awal. Pun, ada banyak keputusan yang Athena sesali, salah satunya memanggang kue cokelat untuk lelaki yang membandingkan dirinya dengan wanita lain.
Kekecewaan dilenyapkan oleh sinar matahari keesokan harinya. Athena menyantap sarapan dengan lahap dengan suasana hati yang lebih baik. Mungkin obat pemberian Professor Stafford Gilbert memang bukan isapan jempol belaka. Athena tidak keberatan jika harus menghadapi Xavier Langdon lagi pagi itu.
Sayangnya, hingga penghujung hari Athena tidak melihat seujung hidungnya.
Athena duduk bersebelahan dengan Reed ketika larut dalam lamunan di ruangan BAU. Pemuda itu sedang meneguk minuman dingin dan melirik jendela. "Sibuk sekali prajurit-prajurit itu. Jam berapa Jenderal Xavier dan John pergi ke Bacalar?"
"10 menit lagi." Grace menjawab sebelum duduk di hadapan Athena dengan dua laptopnya.
Setelah itu Marcus masuk ke dalam ruangan BAU dengan secangkir kopi di tangannya. Seolah tahu apa yang sedang dibicarakan. "Aku akan melepaskan Andrea dan Loko—tapi aku dengar bahwa lusa Reed akan masuk ke El Mejor dengan uangmu, apa itu benar, Athena? Aku bertanya karena aku masih tidak percaya kau mau mengeluarkan uang 20.000 dolar agar Reed bisa bersenang-senang."
Marcus tertawa-tawa dan bersiap keluar dari ruangan BAU sedangkan Athena hanya menjawab sambil mengangguk dan mereka menangkap senyuman bangga Reed. "Lipat gandakan uangnya, Reed. Jangan lupa bagi denganku."
"Tentu saja.Aku akan melipat gandakannya tujuh kali lipat sampai kau tercengang." Reed tertawa jenaka dan melambaikan tangan saat Marcus pergi dari ruangan BAU.
Pemandangan sibuk dari jendela tidak cukup, Athena berdiri dan mendekat untuk memperhatikan para prajurit yang meninggalkan tenda komando. Puluhan truk militer dan hummer berjejeran di halaman kamp. Prajurit berseragam loreng yang terbagi dalam berbagai tim itu berlalu lalang pergi. Helikopter pun terlihat melintas dari atas langit, baru saja lepas landas. Derap langkah berat menghiasi suasana pagi yang cerah. Ramai dan sibuk sekali karena hari ini mereka akan melepaskan Andrea dan Loko. Prajurit-prajurit Xavier tampak sibuk dengan tugas mereka karena pertunjukan akan dimulai dalam dua hari kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...