BAB 10

691 67 16
                                    


Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "My Lieutenant General" On Spotify :

1. Gymnopedie No. 1 - Erik Satie

***

"Aku rindu dengan Dr. Athena."

Kyle mendesah napas dengan lesu dan tubuh yang bersandar di badan jip. Bersama kedua temannya yang lain. Siang hari ini, ketiganya harus berkumpul di luar markas menunggu perintah Letnan Jenderal mereka.

Will lalu mendengus, tersenyum samar, "Ya, lihat saja apa yang dia lakukan pada kita. Kita memang baru mengenalnya dua hari, tetapi sosoknya sudah membuat markas ini berbeda—tidak, tidak hanya kita bertiga. Seluruh markas juga bertanya-tanya ke mana Agen FBI yang menyenangkan itu pergi."

"Kapan dia akan kembali?" Kyle melipat kedua tangannya di depan dada dan berhenti melamun saat menatap John dan Will yang duduk di dalam jip.

"Aku tidak tahu sama seperti kau." Will menjawab dengan gelengan kepala, sedangkan John juga mengedikkan bahu.

"Dr. Reed bilang, dia akan pergi hanya dua sampai tiga hari," kata Kyle. "Tapi sekarang sudah satu minggu dan wanita itu belum kembali. Aku mulai berpikir bahwa sedang terjadi sesuatu di FBI."

Anggukan kepala John selanjutnya seolah membenarkan perkiraan Kyle. Dia mulai berpikir akan hal yang sama sembari memperhatikan peta. "Mungkin BAU sedang memiliki kasus yang lebih penting di sana. Lagi pula dia adalah ketua tim BAU."

"Hei, dia juga yang memimpin BAU di sini. Dr. Wilson masih harus di markas selama tiga bulan. Bodoh." Will menggeleng dengan ekspresi terheran lalu merebut peta milik John karena dia ingin membacanya sendiri.

Kyle lalu menghela napas pada mereka bertiga yang membicarakan Athena tanpa henti selama satu minggu. Tampak semakin kesal dan putus asa ketika mengingat lain hal. "Ini sudah hampir jam 12 siang, di mana Letnan Jenderal yang paling hebat itu? Jenderal Xavier meminta kita berkumpul di sini 30 menit yang lalu dan bukankah kita harus membicarakan prajurit misterius yang mencuri pasokan makanan dan senjata? Dia selalu menghindar membicarakan itu dengan kita."

Kesabaran Kyle mulai menyusut sejak menanti kehadiran Athena di markas Detroit lagi atau menanti kabarnya. Kali ini kesabarannya tidak cukup baik dan tidak tersisa apabila juga harus menunggu Xavier. Jemarinya mengetuk-ngetuk di atas kap jip tidak sabaran. Keluhan Kyle membuat Will ikut menghela napas sambil mengangguk. "Semua tentang markas ini mulai aneh. Akhir-akhir ini temperamen Jenderal Xavier semakin buruk. "

Kyle mengangguk pasti dan saling berpandangan dengan Will. "Kau benar."

"Shut up, he is coming." John tiba-tiba menegur dan berdiri tegak setelah turun dari jip. Kyle dan Will kompak mengikuti arah pandang John demi melihat seseorang yang mereka tunggu sejak tadi. Jenderal Xavier berjalan keluar dari markas dengan seragam militer yang rapi. Ketiga Letnan itu memberi hormat.

"Salute!"

"Aku terlambat karena rapat mingguan dengan Jenderal Wilson berjalan lebih lama. Aku harus menunggunya selesai presentasi di depan presiden. Sekarang di mana petanya? Jelaskan padaku pendekatan kalian."

Xavier menghampiri ketiga letnannya dengan langkah tegap. Kesibukan sebagai pemimpin markas Detroit dan sebagai Letnan Jenderal benar-benar memberi banyak tanggung jawab dan pekerjaan untuk Xavier, tetapi tidak dengan waktu yang dapat ia miliki. Napasnya berhembus kasar karena menyimpan perasaan bersalah kepada John, Kyle, dan Will. Xavier berharap ketiganya mengerti, begitu juga dengan penyebab sesungguhnya mengapa wajahnya tampak begitu masam lantaran Xavier bukan seorang pendongen yang dapat mengisahkan betapa buruk hari-hari terakhir membuatnya kesal.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang