BAB 99

252 23 11
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Everybody Knows - Sigrid

2. Je Peux Entendre Ta Musique a Travers la Porte - Tyufyakin Konstantin


***


"Baiklah, Jenderal. Ulur waktunya sepanjang mungkin agar aku bisa melacaknya."

Usai Grace memberikan respon, Xavier menekan tombol hijau pada ponselnya dan menghembuskan napas sejenak sebelum mempersiapkan diri menyapa siapapun yang mencoba menelponnya.

"Xavier Langdon."

Ah, itu dia. Wajah Xavier jauh lebih kaku daripada mendengar siapa yang telah menguntit Athena. Sorot matanya menajam dan kepalan tangannya memerah. Suara Frent terdengar sangat familiar. Reed menoleh cepat karena terkejut bahwa dugaan Xavier akan menjadi nyata dan dia hampir memberhentikan mobil di tengah jalan.

Xavier hampir terdiam lama untuk meresapi amarahnya terhadap Frent. "Akhirnya kau meneleponku. Tapi suaramu itu selalu mengingatkanku ketika kau pernah merangkak di tanah saat berperang dibawah perintahku. Situasi berbanding terbalik begitu cepat—aku tidak menyesal bahwa penghianat sepertimu bukan lagi prajurit didikanku dan memanggilku Letnan Jenderal lagi."

Suara di telepon Xavier terdengar keras, Frent Mills sedang tertawa tanpa tahu malu. "Apakah suaraku juga mengingatkanmu ketika aku menggores leher Dr. Athena Wilson? Ah, tapi nama belakangnya sudah berubah—Athena Langdon. Kau pasti senang wanita itu menyandang nama belakangmu. Tapi ketika semua ini terjadi, aku tidak tahu apakah kau masih seperti itu karena Athena Langdon ada dalam bahaya karena perbuatan suaminya."

Emosi Xavier sudah memuncak, tetapi Reed hanya mendapati ketenangan yang sia-sia untuk menutupi sejuta amarahnya. Wajah Xavier menggambarkan ekspresi kesal luar biasa. "Aku tidak menyangka bahwa kau mendengar kabar aku mengunjungi Miguel Marcello secepat ini. Hebat sekali—para sipir Juvenille Creek Security Prison pasti memberitahumu. Apa yang membuatmu berubah pikiran untuk berkomunikasi denganku—menyerah?"

"Jangan berpikir bahwa skenario ini akan berjalan semudah itu." Frent tertawa kecil dan terdengar sinis.

Xavier berusaha keras mengontrol emosinya agar panggilan itu tidak berakhir dengan cepat untuk memberikan waktu kepada Grace. "Menyerahlah, Miguel Marcello bahkan berpihak padaku—sejak awal memang tidak ada yang berpihak padamu. Kau tidak akan bisa lari—militer, Pentagon, dan negara akan mengejarmu kemana pun kau pergi."

Xavier berkata dalam suara beratnya. Mendominasi pembicaraan dan membuat Frent terdiam saat itu juga.

Beberapa saat kemudian suara Frent terdengar, orang yang menciptakan mimpi buruk Xavier dan Athena itu mendengus halus. "Aku menelepon bukan untuk mengatakan bahwa aku menyerah. Aku sedang memperingatkanmu bahwa kali ini aku akan melakukannya seribu kali lipat lebih baik lagi. Aku akan menghancurkanmu dan semua orang-orang yang kau sayangi—seperti kau dan orang-orangmu membunuh Ilsya dan anak-anaknya. Ingatlah, setiap manusia harus menebus dosa-dosanya. Kau bisa menyerahkan kode bom itu maka semua ini tidak perlu terjadi. Tidak perlu ada nyawa yang dikorbankan."

"Memangnya apa yang akan kau lakukan dengan bom itu? Meledakkan Amerika? Ayolah—apa kau serius?" Kini giliran Xavier untuk tertawa sinis—menertawai sumber daya Frent yang minim untuk memanfaatkan bom dengan dampak yang terlalu dahsyat. Suara beratnya bergetar dan saat itu bulu kuduk Reed terangkat. Dia yakin Frent merasakan hal yang sama.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang