Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. Writing's On The Wall - Sam Smith
[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist "My Lieutenant General" atau scan Spotify Codenya di atas. Aku tunggu support kalian ya !]
***
Xavier Langdon kembali ke ruangannya dengan pikiran yang kacau. Beberapa saat setelah menutup pintu ruang kerja BAU, ia merasa seperti orang yang linglung selayaknya orang tersesat, hanya berdiri di tengah-tengah ruangannya seraya merenungi apa yang baru saja terjadi. Menit demi menit ketika Xavier menyadari perbuatannya, raut wajah selayaknya orang tersesat berubah 180 derajat menjadi kesal bercampur frustrasi.
Perasaan menyenangkan yang mengembang di hati ketika Xavier mencium Athena, mustahil untuk disangkal sedangkan memprioritaskan nafsu daripada akal sehat sama sekali bukan profilnya. Selama hampir lebih dari lima belas tahun menjadi prajurit, Xavier menggenggam penuh aturan tegas dalam hidupnya yang tidak boleh dilanggar atau tercoreng sedikit pun, termasuk tentang perempuan dan hubungan asmara yang menjadi pondasi mengapa Xavier memiliki aturan tegas, termasuk ketika keputusan di usia muda untuk pindah dari Italia ke Amerika. Semua itu karena impian untuk menjadi prajurit harus tercapai. Bertahun-tahun di atas pondasi itu Xavier berjuang hingga dapat berpijak pada hari ini. Melalui tragedi, perang, pertempuran, dan masa-masa kritis pantaslah selanjutnya perlu mengabaikan kedua hal tersebut. Semua itu karena ingin mencegah mimpi buruk terjadi.
Namun, akal sehat kapan saja akan mudah dikalahkan oleh bagaimana hati kecil berdebar begitu hebatnya hanya karena ciuman beberapa menit yang lalu membuat Xavier hampir goyah, ibarat pohon tinggi yang kokoh, dahannya tetap akan bergoyang saat tertiup angin kencang karena badai. Aturan tegas yang Xavier genggam, tidak semestinya dilanggar oleh diri sendiri. Padahal pekerjaan dan peran penuh sebagai seorang Letnan Jenderal serta pewaris bisnis keluarga jauh lebih penting dari apapun.
Perenungan itu selesai dilakukan saat Xavier mantap menggenggam kembali aturan tegas miliknya. Kaki lalu menderap ke arah meja, sudut mata menemukan sebuah amplop surat berwarna coklat berada di atas mejanya yang rapi. Dahi yang berkerut mempertanyakan isi surat yang tidak pernah ia nantikan, maka secepatnya amplop surat itu cekatan dibuka. Xavier membentangkan selembar kertas dengan cap militer yang ia kenal tergambar menghiasi badan surat resmi yang ditujukan untuknya.
Beberapa paragraf, hampir Xavier baca begitu cepat atas hasil pengalamannya sebagai prajurit tentang bagaimana membaca cepat. Namun, pada paragraf pertama tubuh Xavier sudah tidak bisa berkutik. Petir di luar seperti ikut menyambar kehidupannya dan tidak ada kata yang tepat untuk menemanai keterkejutannya. Xavier hampir kehilangan konsentrasi untuk beberapa saat ketika selanjutnya hanya sanggup terduduk lemas dengan selembar kertas yang berulang-ulang kali dibaca, berwajah pucat, dan keringat dingin membanjiri kening.
... Menimbang aturan ketat Militer Amerika Serikat, Xavier Langdon terbukti tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai prajurit dan perwira militer Letnan Jenderal dengan baik karena telah melakukan pelanggaran besar, antara lain:
1. Xavier Langdon melakukan keputusan sepihak dalam Operasi Silvont (Afghanistan, 2019) yang merenggut nyawa tidak bersalah
2. Xavier Langdon melakukan tindakan yang terbukti membawa pengaruh buruk untuk Team Black Alpha
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...