Kehidupan dulunya sangat menyenangkan.
Raegan selalu memberikan kehidupan yang indah agar Aster memiliki harapan. Kebanyakan hari-hari itu penuh cinta, riang, dan manis. Reagan membiarkan harapan hidup tanpa seorang ibu bisa begitu bahagia, tumbuh di dalam diri Aster sebab gadis itu berhak mendapatkannya.
Dulunya Raegan anggap bahwa harapan artinya sedang menggenggam sesuatu hal yang mahal. Dia percaya bahwa istrinya menganggap hal yang sama lantaran harapan terdengar sangat menyeramkan dan berbahaya. Dengan demikian mereka tak berani melakukannya selain dengan kebijaksanaan. Apabila waktu mujur datang dan diberi kesempatan untuk membuat harapan, Raegan akan melakukannya dengan sangat hati-hati.
Malam datang dengan cara yang berbeda, kali ini Raegan menatap Aster yang tertidur sembari mengingat banyak hal. Dulunya Aster pernah menjadi gadis kecil yang selalu memiliki harapan penuh cinta, riang, dan manis. Oh, sungguh, dia bersumpah kehidupan mereka dulu sangat menyenangkan hingga tak perlu repot mempersoalkan tentang kehidupan. Sampai akhirnya Raegan melupakan pelajaran-pelajaran tentang hidup. Tidak mau mengingat apa hakikat memiliki yang pernah hilang darinya. Tidak mau memahami. Tidak mau mempelajari atau setidaknya melatih Aster. Di masa itu, Raegan menjadi lalai dan sombong sehingga Aster mendapatkan dampaknya.
Itulah sebabnya mengapa waktu mujur tidak datang sesering yang diinginkan. Maka ketika waktu mujur diberikan dengan cuma-cuma, Raegan sepakat ingin menggunakannya dengan hati-hati demi melatih Aster untuk memahami dan mempelajari banyak hal. Kesungguhan itu Raegan teguhkan saat mengusap kepala Aster dengan lembut.
"Aster, Ayah tahu kau sudah bangun."
Helaan napas Aster menerpa selimut Raegan. Tubuhnya tegap untuk menatap sang ayah. "Sejak Luke Carter kemari, aku berandai-andai seberapa parah mimpi buruk ayah sampai-sampai aku tidak boleh mendengar kisahnya. Sekaligus berpikir apakah aku sudah melakukan hal yang benar sebagai putri ayah."
"Kau sudah melakukan hal yang kau yakini dan itu benar untuk dilakukan." Raegan berdeham sejenak dari suaranya yang serak. Tangan dan kulitnya yang keriput masih tetap hangat ketika mengusap lembut di sisi wajah Aster. "Hanya saja tidak semua orang pantas untuk mendapatkan keyakinanmu itu, Aster. Jangan memercayai Carter."
Aster kemudian tertawa halus dengan getir. Sempat dirinya menunduk untuk meraih tangan Raegan dari wajahnya. "Begitukah? Mengapa Ayah tidak melakukan hal yang sama—dengan melarangku memercayai Killian Vaughn untuk pertama kalinya?"
Susah payah menghirup oksigen dengan benar, Raegan menatap putrinya seperti menatap ketidaktahuan yang semestinya dapat terlihat begitu jelas.
"Aku memiliki banyak kebohongan yang belum aku utarakan kepada Ayah, seperti halnya kisah-kisah ibu yang disembunyikan dariku. Bahwa dulunya, aku pernah bertemu dengan Killian jauh sebelum dia datang ke pesta di rumah kita bersama kandidat-kandidat untuk proyek Truce. Saat itu aku yakin bahwa yang aku rasakan adalah yang dibicarakan orang-orang selama ini—cinta sejati."
Aster tertawa getir untuk kesekian kalinya, kini memberanikan diri menatap Raegan yang tertegun. "Lucunya, aku menamakannya demikian padahal aku tahu bahwa itu sangat menyakitkan sekaligus membahagiakan. Ayah tanpa sadar mengajarkannya padaku—berdasarkan cinta tulus Ayah kepada ibu yang hingga kini aku saksikan walaupun aku tidak pernah bertemu dengannya. Lucunya pula, aku berharap setidaknya memiliki hal yang sama dengannya walaupun untuk sebentar saja."
"Ya Tuhan—mengapa aku baru mendengar putriku sedang jatuh cinta? Di saat-saat seperti ini? Sungguh terlambat." Raegan tertawa getir, kini pada dirinya sendiri sembari—-maaf, teksnya hilang.
Kamu bisa membaca versi lengkap cerita ini di "Hate with Love" karya aku. Ada baiknya membaca "I'll Always Be Your Guardian Angel" terlebih dahulu.
(Kalian akan bertemu dengan Athena Wilson & Maximillian di cerita ini. Semoga beruntung dalam memaknai kisah baru.)
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...