[Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. Cerita wajib dibaca urut dan dengarkan playlistnya dispotify (link ada di bio profil) !]
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. Writing's On The Wall - Sam Smith
2. Not Afraid Anymore - Halsey
Aku tunggu support kalian ya! Enjoy!
***
Sinar mentari pagi cerah keemasan menyapa wajah Athena ketika berdiri di balkon ruang tengah. Pria itu sedang berbicara dengan seseorang di ponsel menggunakan bahasa Mexico yang sialnya tidak Athena mengerti. Ia menemukan ekspresi serius Alessandro dengan keningnya yang berkerut dan bahu menegang.
Tidak perlu dijelaskan, Athena memahami situasi genting Alessandro dan teleponnya bersama Miguel. Pastilah pria itu membicarakan bisnis haramnya yang rumit. Beberapa hari terakhir setelah peristiwa pelayan wanita Alessandro yang ketahuan diam-diam melahirkan serta penyamaran Margareth yang hampir terbongkar, Athena berhasil melucuti semua kamera pengintai di rumah. Sejak hari itu pula, Alessandro tidak pernah meninggalkan Athena atau membiarkan terjadi kesalahan di rumahnya lagi. Pria itu mempercayakan dan mendelegasikan semua pekerjaannya kepada Miguel. Itulah mengapa selama dua belas hari terakhir Alessandro semakin sering uring-uringan di teleponnya.
Bibir Athena membentuk senyuman saat melihat burung camar tiba-tiba berterbangan di pesisir pantai. Burung yang terkenal jahil itu sedang mengerjai kepiting-kepiting yang bersembunyi di lubang karang dan pasir. Begitu juga dengannya, yang beberapa hari terakhir telah berhasil mengerjai Alessandro habis-habisan. Tiba saatnya menunjukkan kepribadian Charlotte yang menyebalkan.
Pria itu benar-benar rela melakukan apa saja termasuk memberi hadiah agar Charlotte memaafkannya. Athena memanfaatkan situasi itu untuk meminta hadiah kamera dengan dalih memiliki hobi fotografi dan bosan, padahal Athena harus memotret setiap sudut rumah Alessandro sebagai barang bukti.
Alessandro dibuat mencurahkan perhatiannya kepada Charlotte White hingga pekerjaannya tercerai-berai. Dengan sengaja, Athena membuat pria itu lengah sehingga orang-orang yang bekerja di balik layar pertunjukan dapat melakukan skenario lain yang sudah mereka rancang. Mafia kejam itu lalu menghubungi seorang lain melalui ponselnya, berkacak pinggang, berseru, dan alis yang berkerut. Marah betul pria itu. Athena memperhatikan burung camar dan mendengarkan seruan-seruan bahasa Spanyol Alessandro.
Apa yang sebetulnya sedang Xavier lakukan sehingga Alessandro Savino menjadi kalut?
Namun, ketika sibuk menikmati pertunjukan tim lain, skenario Charlotte White tiba-tiba menyadarkan Athena dari sesuatu yang tidak pernah diduga selama dua belas hari terakhir. Matanya mengerjap lalu beralih memperhatikan keberadaan piano Alessandro yang berada di hadapannya. Tubuhnya menegang kaku.
Mimik wajah Athena menjadi sepucat awan. Ia sedang berdiri di belakang piano. Lebih tepatnya, kursi piano Alessandro membelakangi pemandangan pantai. Athena bertanya-tanya; mengapa letak piano Alessandro sangat aneh? Bagi seseorang yang suka bermain piano dan memainkan alat musik klasik di rumah dengan pemandangan indah, piano megah itu justru diletakkan membelakangi pemandangan dan menghadap ke lain arah.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...