BAB 49

395 50 21
                                    

[Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. Cerita wajib dibaca urut dan dengarkan playlistnya dispotify (link ada di bio profil) !] 

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Writing's On The Wall - Sam Smith 

2. Not Afraid Anymore - Halsey

Aku tunggu support kalian ya! Enjoy!

***

Sinar mentari pagi menyapa wajah Athena yang sedang berdiri di teras ruang tengah Alessandro. Pria itu sedang berbicara dengan seseorang di ponselnya menggunakan bahasa Mexico yang sialnya tidak Athena mengerti. Ia sempat melirik lalu menemukan ekspresi serius sampai kening Alessandro berkerut dan bahunya menegang.

Tidak perlu dijelaskan karena Athena sudah mengerti. Alessandro Savino sedang menelfon Miguel Marcello, membicarakan bisnis haram dan ilegalnya yang rumit. Beberapa hari terakhir setelah insiden pelayan Alessandro yang ketahuan telah diam-diam melahirkan serta penyamaran Margareth yang hampir terbongkar, Athena juga berhasil melucuti semua kamera pengintai di rumah Alessandro. Tidak ingin meninggalkan Athena lagi dan membuat kesalahan yang sama, pria itu mempercayakan dan mendelegasikan semua pekerjaannya pada Miguel Marcello. Alessandro memutuskan ingin tetap berada di Gharco. Tetapi selama dua belas hari terakhir inilah Alessandro semakin sering uring-uringan di telefonnya. 

Bibir Athena membentuk senyuman saat melihat burung camar tiba-tiba berterbangan di pesisir pantai. Burung yang terkenal jahil itu sedang mengerjai kepiting-kepiting yang bersembunyi di lubang karang dan pasir. Begitu juga dengannya, yang beberapa hari terakhir telah berhasil mengerjai Alessandro habis-habisan lantaran pria itu sudah membuatnya kesal. Athena yang masih setia memerankan Charlotte White merasa tak mau kalah, ia memutuskan untuk menunjukkan kepribadian Charlotte yang menyebalkan. 

Pria itu benar-benar rela melakukan apa saja termasuk memberi hadiah agar Charlotte memaafkannya. Athena memanfaatkan kondisi tersebut untuk meminta hadiah kamera. Charlotte White itu beralasan memiliki hobi fotografi dan sedang bosan. Namun yang sebenarnya terjadi, Athena Wilson ingin memotret setiap sudut rumah Alessandro sebagai barang bukti. 

Alessandro dibuat mencurahkan perhatiannya kepada Athena hingga pekerjannya terbengkalai. Dengan sengaja, Athena membuat pria itu lengah sehingga orang-orang yang bekerja di balik layar pertunjukan bisa melakukan skenario lain yang sudah mereka rancang. Mafia kejam itu masih menghubungi seseorang melalui ponselnya. Berkacak pinggang, berseru dengan nada tinggi dan alis yang berkerut. Alessandro tampaknya sedang marah besar. Athena memperhatikan semua itu sembari bersandar pada pagar balkon. Mencuri dengar, apa yang sedang Alessandro bicarakan. Membayangkan, apa yang tengah timnya lakukan sehingga Alessandro Savino menjadi kalut. 

Tetapi ketika sibuk memperhatikan pertunjukan tim lain, skenarionya sendiri tiba-tiba menyadarkan Athena dari sesuatu yang tidak pernah ia duga selama dua belas hari terakhir. Matanya mengerjap lalu beralih memperhatikan keberadaan piano Alessandro yang berada di hadapannya. Tubuhnya menegang kaku. 

Ekspresinya pun menjadi dingin seperti sedang menemukan keajaiban dunia. Ia sedang berdiri di belakang piano. Lebih tepatnya kursi piano Alessandro terletak membelakangi pemandangan pantai. Ketika menyadari letak tersebut, Athena bertanya-tanya, mengapa letak piano Alessandro sangat aneh? Bagi seseorang yang suka bermain piano dan memainkan alat musik klasik, serta memiliki rumah dengan pemandangan pantai, grand piano itu justru diletakkan membelakangi pemandangan dan menghadap ke lain arah. 

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang