Intermission 004: Perikardia

42 13 10
                                    

Spriggan, daerah otonomi yang makmur dan tentram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spriggan, daerah otonomi yang makmur dan tentram. Bila kau membuka peta Endia, Spriggan akan ada di ujung sebelah kiri, jauh dan terasing. Pulaunya kecil dan terpisah agak jauh dari daratan benua Angia.

Memang Spriggan kecil, namun nama mereka besar. Karena piawainya dalam kemajuan teknologi, Spriggan kecil sejak dahulu sudah menjadi rebutan benua Kaldera maupun Angia. Basis teknologi mereka sudah dipatenkan dan dipakai untuk mesin-mesin di Kaldera maupun Pusara. Bahkan, mereka dikenali karena perusahaan raksasa Wiseman yang kemudian bekerja sama dengan Lysander untuk mengembangkan robot senjata yang kini dikenal dekat dengan nama Warden, bersama dengannya tank dan misil-misil kendali.

Pada waktu keemasan Era Senja, perang tidak terelakkan, hingga akhirnya Spriggan begitu saja dilupakan oleh mereka karena wabah dan polemik lain. Selepas Kaldera kehilangan wilayah benua mereka yang subur, mereka tidak lagi mengganggu Spriggan, tapi Angia berbeda.

Hingga pada Y1338, dua tahun yang lalu, sebuah perang kecil terjadi yang berdampak pada kekalahan di pihak Spriggan. Spriggan pun menandatangani pakta perdamaian dan perjanjian, aneksasi tidak bisa lagi dicegah mengingat situasi mereka yang terjebak.

Perang kecil melawan daerah kecil ternyata lebih sukses dibandingkan perang besar, seperti sejarah yang selalu mengagungkan adu domba dan istilah duri dalam daging. Sang pemimpin pasukan itu kemudian dianugerahi dengan pangkat dan tahta oleh Angia dan dibaiat sebagai pahlawan dengan panggilan 'Penyihir Masyhur'.

Konon, pesta perayaan itu berlangsung sehari semalam, dan para penduduk Spriggan menyaksikan selebrasi itu dengan tatapan pilu. Mereka adalah salah satu tamu, tapi mereka sama sekali tidak menikmati acara tersebut. Mereka seperti tontonan sirkus. Mereka seperti spesies langka. Mereka seperti binatang bermata merah yang baru saja diganti kandangnya.

Tidak lama kemudian, dua hari setelah aneksasi, pemimpin Spriggan ditemukan bunuh diri di kantornya, beserta dengannya surat wasiat yang menunjukkan bahwa ia menebus dosanya karena telah membiarkan Spriggan jatuh.


.

.

.

"... Baik, sudah selesai. Kalian boleh membuka mata kalian sekarang."

Ruang pertemuan itu senyap setelah mereka bertiga melakukan penyeteman sihir. Penyeteman itu dilakukan khususnya pada dirinya, karena mereka hendak memasuki daerah AWA Leanan. Energi potensial sihir yang besar milik Karen ditakutkan akan menimbulkan masalah ketika mereka diperiksa oleh polisi militer setempat.

Sebenarnya, bisa saja mengendalikan keluaran energi potensial dengan menggunakan Cincin Peri. Cincin Peri yang mereka gunakan sekarang adalah model paling baru yang bahkan punya mode kamuflase fisik. Akan tetapi, Instruktur Bathory mencoba meminimalisasi masalah yang akan timbul nantinya. Sebuah pemikiran yang cukup hati-hati.

Fiore pun dipanggil serta untuk bertindak sebagai penanda - karena energi potensial Fiore yang sangat stabil bila dibandingkan dengan pengguna sihir lain dalam satu kereta itu - dan Instruktur mereka yang melakukan penyeteman hingga energi potensial sihir Karen setara dengan Fiore.

Karen dan Fiore berdiri berhadapan di depan Instruktur Bathory, kemudian Instruktur menyuruh mereka memejamkan mata saat konversi dilakukan. Energi dari Fiore begitu nyaman dan hangat, hampir membuatnya terlena dan nyaris terlelap. Untung konversi itu tidak berlangsung lama.

Ketika mereka membuka mata, sesuai peringatan Instruktur Bathory, ia merasa kakinya lemas. Bila bukan karena Instruktur memegang tangan mereka berdua, pasti ia sudah akan jatuh.

Instruktur lalu membimbing mereka untuk duduk di kursi yang ada, di depan mereka disediakan dua buah mug. Masing-masing mug telah berisi teh berwarna cerah dengan sedikit susu melayang di antara riaknya.

"Royal milk tea," Instruktur Bathory berujar. "Memang mungkin bukan minuman yang sehat tetapi teh susu itu menyenangkan dan menenangkan."

"Terima kasih, Instruktur." ucap Fiore, sementara Karen melihat mug di depannya dengan tatapan nanar.


.


'Penyihir Masyhur' yang dielu-elukan sepanjang tahun itu tidak mengambil pangkat dan tahta kehormatan yang diberikan kepadanya. Ia menghilang dari muka dunia kemiliteran, walaupun jejaknya masih dapat dilacak. Penyihir Masyhur itu merupakan pemakai Kitab Kejayaan Hampa, satu dari empat kitab yang ada di Endia yang merupakan warisan para peri.

Ya, peri. Endia adalah lahan para peri hingga manusia dan keserakahannya memukul mundur kehidupan penuh magis tersebut.

"Kamu tidak apa-apa, Karen? Wajahmu pucat sekali." Fiore yang ada di sebelahnya berbisik.

"Hanya sedikit pusing."

Kitab Kejayaan Hampa - buku itu ada di depannya, di seberang mug teh miliknya, tengah tertutup dengan lingkarannya menyala redup. Instruktur Bathory duduk di seberang mereka, dagunya ditahan oleh jemarinya yang bersilangan. Mata birunya yang tajam menutup sesaat ia menghela nafas.

"Karen, ada yang kamu ingin katakan padaku?"

Pemilik kitab itu, sang Penyihir Masyhur, angkat bicara.

Claudia Ars Bathory, tidak ada satu orang pun di Spriggan yang bisa melupakan namanya.

Negosiasi malam itu berjalan damai, tapi jelas mantan pemimpin Spriggan terdampak berat dengan negosiasi itu hingga ia melayangkan bendera putih dan mengakhiri nyawanya.

Penyihir Masyhur, Sang Pemersatu, Claudia Ars Bathory bisa saja telah membunuh kakeknya untuk mencapai kesepakatan itu.

Bisa saja.

"Instruktur."

Mata biru itu terbuka dengan sorot tajam yang sama. Sorot tegas seorang Instruktur Bathory yang kerap mencairkan suasana dengan tawa namun tidak berkompromi ketika mengajar kelas sihirnya. Apa yang dikatakannya saat orientasi sangat menyakitkan, walau itulah kebenarannya melihat bagaimana Lucia Florence tampak tidak serius dengan apa yang ia lakukan. Walaupun begitu, Instruktur Bathory selalu terbuka untuk mengajarinya, dia tidak keberatan bila Lucia datang kepadanya untuk sesi tambahan.

Jadi, apakah dia seorang pembunuh, atau dia adalah serigala dalam bulu domba?

"Anda pasti paham seberapa saya membenci anda."

Instruktur Bathory tersenyum, "Aku tidak bisa memaksa orang untuk mengubah cara pandangnya."

Karen menelan ludah. Jarang sekali ia merasa sulit mengontrol emosinya, kenapa sekarang ia merasa seperti-

"Istirahatlah, Karen. Besok akan jadi hari yang panjang," Instruktur menyarankan. "Saya yakin sebenarnya kamu tidak mau Fiore mendengar pembicaraan ini."

Di situ, Instruktur Bathory salah mengartikan. Karen melirik ke arah Fiore yang bergeming. Ia sengaja berbicara dengan adanya penonton.

Tapi, tidak perlu se-emosional itu. Tidak segetir itu.

"Kalau begitu, saya permisi. Selamat malam, Instruktur, Fiore."

.

Setelah pemimpin Spriggan bunuh diri, anak laki-laki pertamanya-lah yang naik sebagai gubernur provinsi yang baru dibentuk. Mereka tidak tahu seberapa kesalnya mereka yang telah paham siapa yang harusnya berkuasa dan kini mereka menjadi alat-alat pemerintahan Angia.

Karen tak luput dari orang-orang itu, walaupun anak laki-laki pertama mantan pemimpin itu adalah ayahnya sendiri.

Berdasarkan hal itu juga, Karen pun diangkat sebagai duta kedamaian antara Spriggan dan Angia, dia ditempatkan di Dresden untuk bersekolah dan mengenal Angia lebih jauh.

Tidak ada tempat yang lebih baik untuk bersembunyi dibandingkan keramaian, bukan? [ ]

Poison TravelerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang