Intermission 018: Terasing

34 9 3
                                    

"Kamu tidak capek mengawasiku terus-terusan, Ketua Kelas?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tidak capek mengawasiku terus-terusan, Ketua Kelas?"

Untuk pertama kalinya sepanjang mereka terus mengorbit Festival Kota Redcrosse dari hulu ke hilir, Val berhenti melangkah. Alicia dan Val tengah berada di konter-konter yang menjual baju-baju bekas dan barang bekas pakai lainnya, menjadi satu dalam kerumunan yang datang silih-berganti.

Val menatap Alicia aneh, seakan pertanyaannya itu merupakan soal matematika yang sukar diselesaikan: ia mengernyit, kacamatanya sampai turun sedikit. Val bahkan menepi dari alur keramaian, Alicia mengikuti. Gadis berambut hitam itu mendecak.

"Sudah tugasku sebagai ketua kelas, Alicia Curtis, terutama mengingat statusmu sebagai tahanan." ucapnya. "Perlukah aku menjawab pertanyaan bodoh itu?"

Alicia menggaruk tengkuknya, "Iya sih ... tapi 'kan Hilde dan Tuan Putri ada."

Val mendecak lagi. "Eris Malvin harus beristirahat. Hildegard Norma sepertinya akan membunuhku kalau aku melimpahkan tugas mengawasimu padanya."

Yap, sesuai logika. "Hilde-"

"Dia dipanggil untuk menghadap Instruktur Bathory sampai sore," Val kini mendengus. Ia berkacak pinggang. "Puas? Tapi aku yakin kamu sudah mengira aku akan menjawab seperti itu, kenapa perlu bertanya?"

Alicia hanya bisa nyengir, Val kemudian berbalik dan kembali berjalan.

"Ketua kelas, bagaimana kalau kita berhenti sebentar? Aku haus."

Val menghela nafas panjang, mungkin yang terpanjang di hari ini. Entah kalau dibandingkan dengan kemarin atau besok. Val mengedikkan bahu, "Oke, kita kembali ke area utama."

"Hore!" Alicia bersorak. "Yang traktir ketua kelas?"

"Kamu tidak bawa uang?"

"Tahanan tidak punya uang pribadi, ketua."

Val memutar bola matanya. Skeptis, tapi Alicia tahu Val pasti paham. "Oh, ya. Baiklah."

Tenang, Alicia sama sekali tidak menggunakan statusnya sebagai tahanan untuk meminta dibayarkan. Ia memang tidak diperbolehkan memegang uang. Bila ia mendapat uang, misal kiriman dari sipir penjara atau dari sekolah, Hilde atau Eris yang akan memegangnya.

Alicia juga tidak boleh memegang senjata bila tidak sedang dalam misi, seperti saat ini. Untung saja sejauh ini tidak ada masalah, dan Val punya pistol bila diperlukan.

Tidak, tidak; mereka yang statusnya murid tidak perlu melepas tembakan di tengah-tengah pemukiman, bukan!?

Alicia kembali berjalan mengekori Val, sementara sang ketua kelas selalu melihat ke arah belakang sewaktu-waktu. Bisa saja mereka berjalan bersisian, tapi itu akan menghalangi arus wisatawan dan orang lokal di sekitar bazar dan pasar. Val tampak sengaja mengarahkan mereka dekat dengan taman di wilayah terbuka, dibandingkan terus berada di tengah-tengah kerumunan. Alicia tidak keberatan.

Poison TravelerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang