LXXIII. | Pulau Penjara Norma, bagian ketujuh

13 7 4
                                    

Bawahan yang baik adalah mereka yang melaksanakan tugas yang dititahkan dari atasan dengan sepenuh tanggung jawab.

Bawahan yang baik adalah mereka yang mampu melaksanakan tugas tanpa banyak bertanya.

Akan tetapi, segalanya itu relatif, baik dilihat dari sisi pengamat luar atau sisi orang dalam.

Apa yang dihadapi Sigiswald Reinford saat ini adalah akibat dari ketidaktahuan. Ia dipanggil oleh pihak pimpinannya di Bluebeard, akan tetapi bukan menghadap mengenai laporan tugas. Sigiswald diperlihatkan sebuah rekaman yang ditangkap saat ia dan si peneliti tengah berbicara di laboratorium pada setiap pertemuan.

Atasannya itu hanya tersenyum. Pria yang tidak terlalu Sigiswald ingin hafal namanya itu kemudian menggebrak meja.

"Kamu sudah berbohong, ya, Reinford?"

Yang kemudian dirasakannya adalah tendangan dari kedua penjuru, penjaga yang tadi membawanya ke ruangan mulai memborgol tangannya dan sang atasan menyuruh mereka untuk memukulinya terus-menerus. Ketika sang atasan menyuruh mereka berhenti, Sigiswald hanya bisa merasakan kebas di wajahnya dan nyeri di seluruh tubuhnya. Atasannya itu kemudian berjongkok, tatapannya menyeringai melihat Sigiswald terkulai di lantai.

"Kenapa ... bisa ..." desisnya, mencoba meraih kaki sang atasan.

Atasannya menarik kasar rambutnya, menatap Sigiswald dengan pandangan jijik sebelum menghempaskannya kembali ke lantai. Ia lalu menarik pulpen yang dipakai Sigiswald dari saku seragamnya, mengayun-ayunkan pulpen itu di depan Sigiswald.

"Lain kali kamu cek dulu pulpen yang kamu gunakan, ada kameranya atau tidak."

Sigiswald hanya bisa mengerang ketika atasannya itu menendang perutnya. Laboratorium itu kini ada dalam bahaya karena perilakunya yang tidak teliti. Tiana pasti akan mereka bunuh atau mereka akan mengambil paksa Progenitor A/N.

Padahal bukan ini yang diinginkan Sigiswald.

Tapi ini adalah perintah.

Apa seterusnya ia harus menjalankan perintah, bila segalanya akan berakhir seperti ini?

"Cepat hubungi Bos Besar untuk merancang penyergapan ke Lahan Suci itu," titah sang atasan. "Bilang ini darurat!"

"Siap, laksanakan!"

Derap langkah cepat meninggalkan ruangan. Si atasan menginjak kepalanya sekali lagi sebelum ia membiarkan Sigiswald tergolek lemah. Suara derit kursi dapat terdengar, lalu kepulan asap rokok mengisi ruangan membuatnya merasa sesak.

"Kamu terlalu baik sebagai seorang tentara, Reinford. Harusnya kamu keraskan hatimu sedikit," ucapnya lagi. "Kamu akan segera dipindah tugaskan ke Batalion Empat. Lupakan semua soal tugas rahasia ini."

Sial. umpatnya. Segalanya sudah berakhir.

Atasan itu sibuk menelpon beberapa orang untuk menjalankan rencananya, sementara Sigiswald beringsut untuk mencari buku catatannya.

Sebuah cincin yang didapatnya dari Tiana ada tersembunyi di antara punggung buku, mereka tidak mengambilnya.

Sigiswald menutup matanya sambil sedikit bernapas lega.

-

Tidak ada tanda-tanda kedatangan sang Komandan ke laboratorium dalam kurun beberapa minggu, si peneliti merasa ada yang tidak beres. Ia selalu memeriksa pintu dan seluruh kamera pengintai, sebelum akhirnya ia duduk lama di depan set komputernya sambil tertegun. Homunculus itu terlihat berlarian di sekitar laboratorium atau tidur di ruang pribadi sang peneliti. Hari ini, melihat kegundahan sang penciptanya, homunculus itu duduk di pangkuan sang peneliti, memerhatikan si peneliti berpikir.

Poison TravelerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang