LV. | Ekskursi Daerah Ketiga

23 8 1
                                    

Ada dua nama ada di bayangan Ann sekarang; nama itu adalah Sigiswald Reinford dan Tiana, juga perihal kaleidoskop pemberian kakaknya yang menyala terang.

Namun, karena pagi itu mereka dihadapkan oleh pengumuman Ekskursi Daerah Ketiga, Ann menyimpan semua rapat-rapat. Ia sudah cukup merepotkan, dan ia tidak ingin membuat khawatir Fiore atau Gloria pagi-pagi sekali.

Biasanya Ekskursi Daerah akan diumumkan saat pelajaran hari itu sudah selesai, tapi pagi itu mereka segera digiring ke ruang pertemuan setelah apel pagi. Tidak ada perwakilan Kelas Tiga dan Kelas Enam di ruangan, begitu juga Instruktur Faye atau Instruktur Lysander, hanya ada Bu Kepsek Durandal dan Instruktur Bathory. Suasana ruangan pun terasa berbeda, walau Ann tidak bisa menjelaskan kenapa.

Bu Kepsek menyalakan monitor untuk menunjukkan peta, ia membiarkan anak-anak Kelas Sembilan melihat dan meresapi.

Bu Kepsek menyalakan monitor untuk menunjukkan peta, ia membiarkan anak-anak Kelas Sembilan melihat dan meresapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"... Bluebeard? Ah tidak, Norma, ya?" Val menggumam.

"Benar, Kadet Valerian. Ekskursi Daerah berikutnya adalah ke Kota Suci Norma," jelas Bu Kepsek dengan penuh percaya diri. "Berbeda dengan Ekskursi Daerah Pertama yang dibatasi karena AWA atau Ekskursi Daerah Kedua yang cakupannya lebih besar, Ekskursi Daerah Ketiga hanya akan diikuti oleh Kelas Sembilan sesuai permintaan Uskup Agung."

Mereka menatap ke arah Eris dan Hilde, suasana yang sejenak menegang menjadi sesuatu yang lain saat ini. Seperti ada sebuah hal yang diketahui oleh pihak sekolah, namun murid-murid, bahkan Instruktur Bathory sendiri, tidak tahu apa yang akan terjadi berikutnya.

'Permintaan Uskup Agung' terdengar sebagai sebuah tanggung jawab yang sangat berat. Ann tidak tahu siapa Uskup Agung, tapi dari titelnya dan 'Kota Suci', mungkin dia adalah pemimpin keagamaan setempat.

Eris menaikkan tangan, "Apa kita akan diberitahu sekarang soal permintaan itu, Bu Kepsek?"

"Ah, maaf, tapi sepertinya kalian perlu hadir di sana terlebih dahulu," jelas Bu Kepsek. "Keberangkatan dijadwalkan dua hari lagi dengan perjalanan singkat setengah hari. Kalian diperbolehkan membawa tiga Warden. Selengkapnya nanti akan diberitahukan sebelum keberangkatan oleh Instruktur wali kalian."

Bu Kepsek Durandal menunjuk Instruktur Bathory, yang menunduk tanpa banyak berkata.

Pengumuman Ekskursi Daerah itu segera dibubarkan dengan cepat, dan mereka menjalani kehidupan sekolah selayaknya biasa dengan perasaan berat melayang di udara.

-

Ketua Kelas di penghujung hari mengumpulkan mereka di kelas untuk membicarakan soal Ekskursi Daerah mereka. Dia dengan rajinnya sudah menggambar peta Norma-Bluebeard di papan tulis, juga menggunakan Cincin Peri untuk membagi petanya.

Instruktur Bathory tampak sibuk dan tidak hadir dalam penutup hari seperti biasanya, kembali sebuah kejanggalan melihat gelagat staf sekolah yang urakan.

Anak-anak seperti mereka hendak diberi tugas oleh seorang Uskup Agung, seorang yang mungkin setingkat dengan kepala provinsi atau bahkan lebih tinggi. Aneh, bukan, melihat mereka yang sepertinya 'dilepas' begitu saja, padahal ini baru Ekskursi Daerah Ketiga mereka? Memang, gol dari pendidikan Dresden adalah mendidik calon pemimpin yang dapat menjaga pasukan besar. Akan tetapi Ann terus merasa ada yang aneh, dan ini bukan karena apa saja yang sudah dialaminya sendiri.

Poison TravelerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang