Bunyi alarm ponsel sukses membangunkan Veronica dari tidur lelapnya. Pukul delapan lewat lima belas menit. Dimana dia masih memiliki waktu untuk bersiap-siap sebelum menjalankan photoshoot perdananya hari ini.
Langkah gontainya berhenti di ruang makan, biasanya dari kejauhan dia sudah melihat Xeron menyiapkan sarapan di dapur atau dia yang duduk di ruang makan sembari meminum kopi dan membaca koran harian. Tetapi pendangan itu tidak dia temukan pagi hari ini. Kemana perginya Lucifer tampan itu?
Buka dan makanlah. Jangan lewatkan sarapan pagi jika tidak ingin maagmu kambuh — Your Husband.
Itulah bacaan dari sticky note yang tertempel di sebelah meja makan. Lantas dia membuka tudung saji dan melihat telur orak-arik yang bisa dipastikan buatan tangan Xeron Alexander.
Secepat kilat Veronica langsung mengambil sendok kemudian memasukan suap demi suap ke dalam mulutnya, hingga tanpa sadar makanan itu habis. Tenyata apapun yang dibuat langsung oleh tangan Xeron Alexander tidak pernah mengecewakan. Selain ikut American Idol, bagaimana jika Xeron kita daftarkan Master Chef juga?
Veronica mengambil ponselnya di dalam kamar kemudian memotret piringnya yang sudah habis dan mengirim gambar tersebut kepada Xeron.
Sarapan sudah habis. Aku masih lapar!
Sadar jika dia tidak akan mendapat balasan secepat kilat akibat kesibukan pembisnis sukses itu, Veronica memutuskan untuk pergi mandi. Hidup tanpa Bibi Durah memang rumit, mau tidak mau dia harus menyiapkan segala halnya seorang diri.
Kau tidak sedang diet hari ini?
Ternyata dugaan Veronica salah, justru Xeron membalas pesannya lima menit setelah dia mengirimkan pesan. Justru Veronica yang terlihat lama membalas setelah satu jam menghabiskan waktu di dalam kamar mandi.
Hari ini jadwal cheating day-ku.
Apa itu?
Veronica mendengus. Memang tidak seharusnya dia membahas itu bersama Xeron.
Well, kenapa pagi-pagi sudah hilang tanpa membangunkanku?
Kau merindukanku?:)
TIDAK!
Pipimu pasti sedang merah sekarang.
Pesan itu dengan sengaja hanya dibaca saja karena Veronica tiba-tiba melompat ke depan cermin untuk memastikan ucapan Xeron. Dia mengangkup pipinya yang sialnya benar-benar berwarna merah akibat godaan pria itu. Sial. Bagaimana bisa?
Kemudian suara bel apartemen berbunyi berulang kali. Tidak perlu menerka-nerka, dia sudah tahu jika Amanda datang untuk menjemputnya. Siapa lagi manusia paling tidak sabaran dimuka bumi ini selain sahabatnya itu?
"Tunggu!" Teriaknya. Dia pun mengambil tas mahalnya setelah memasang anting berlian pada telinganya.
Saat dia mengambil ponsel hendak memasukan ke dalam tas, ternyata ada dua pesan baru dari Xeron Alexander yang belum dia baca. Karena rasa penasaran, dia pun membukanya lebih dulu dan membiarkan Amanda menunggu lebih lama lagi.
Kenapa hanya dibaca? Kau sudah tiba di lokasi pemotretan?
Semoga kegiatanmu hari ini berjalan lancar. Maaf, aku akan pulang sedikit larut hari ini. Sampai jumpa nanti malam, My Wife.

KAMU SEDANG MEMBACA
Happier Than Ever
RomanceKisah tentang kehidupan yang bermusim, tak selalu hangat, terkadang badai juga datang. Berputar bagaikan roda, tak terus menerus di atas, sewaktu-waktu juga akan jatuh ke bawah. Begitulah Veronica Estella mendeskripsikan kehidupannya. Setelah Ayahny...