w a r n i n g 🔞
"Apakah perlu setiap hari aku kirimkan foto menggunakan lingerie agar kau cepat pulang?" Begitulah omelan menggemaskan dari Veronica ketika Xeron baru saja sampai di rumah.
Mata Xeron meneliti penampilan Veronica dari atas hingga bawah tanpa berkedip. Menganggumi setiap inci dari kulit mulus serta lekuk tubuhnya yang sempurna. Rasa penat setelah seharian bekerja lenyap dalam waktu singkat.
"Seharusnya aku membeli es krim rasa coklat agar moodmu membaik."
"Pengalihan yang bagus."
Veronica mengambil sekotak es krim itu dari tangan Xeron. Mata Xeron tidak bisa lepas dari bokong sintal Veronica yang ikut bergerak ketika gadis itu melangkah menuju tempat tidur. Sial. Seksi sekali.
Bunyi dari film yang sedang Veronica putar pada laptop pun terdengar. Xeron menggangtung jas kerjanya lebih dulu. Menyisakan dirinya dalam balutan kemeja putih dengan bagian lengan yang tergulung tinggi. Xeron memeluk pinggangnya dari belakang, bersandar pada bahu gadis yang sedang memakan es krim itu.
"Tadi kau terus menerus mendesakku untuk cepat pulang, sekarang giliran aku sudah sampai, kau malah asik menonton film."
"Jangan berisik, filmnya sedang seru!"
Mana mungkin Xeron bisa diam saja. Dia mulai menggerakan telapak tangannya menghusap perut Veronica lantas naik untuk meremas dadanya. Ceruk leher gadis itu adalah sasaran empuk untuk dicium secara bertubi-tubu. Dia suka wangi Veronica yang selalu memabukannya. Lalu juga aroma samponya. Perpaduan itu membuat Xeron betah berlama-lama.
Husapan tangan Xerom mulai turun—berusaha menyelinap masuk ke dalam celana dalamnya. Terdengar helaan napas yang cukup keras dari gadis itu kala Xeron mengigit daun telinganya serta tangannya yang tidak bisa diam di bawah sana.
"Ini namanya Netflix and chill."
"Netflix and chill?"
"Oh, ya ampun! Seharusnya aku tidak membicarakan istilah jaman sekarang dengan pria berusia tiga puluh tahun dan baru keluar dari goa."
Akibat terlalu penasaran, Xeron pun mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana untuk melakukan pencarian.
Netflix and chill adalah kode untuk dua orang yang pergi ke rumah satu sama lain dan melakukan hubungan seksual atau melakukan tindakan terkait seksual lainnya.
Xeron mengeringai tajam. Jadi ini soal seks? Mungkin dia memang terlalu kolot untuk tahu istilah-istilah anak muda jaman sekarang, tapi kalau soal Netflix and chill sendiri, Xeron bisa jamin dirinya tidak akan kalah.
Kemudian Xeron pun menutup layar laptop tanpa persetujuan dari Veronica. Tentu saja gadis itu menoleh dengan raut wajah tidak terima. Kala bibirnya terbuka hendak melayangkan protes, Xeron langsung mengambil kesempatan untuk menciumnya dengan panas.
Jemari lentik Veronica lari menuju kerah kemejanya. Meremasnya kuat saat Xeron mengigit bibir bawahnya. Tanpa menghilangkan fokus pada pangutan bibir mereka, Veronica mulai melepaskan satu persatu kancing kemeja Xeron hingga kemeja itu tanggal dan jatuh di atas lantai.
Veronica menarik diri dan menatapnya secara keseluruhan. Sulit untuk mengartikan apa arti dibalik tatapan Veronica. Xeron menunggu namun bibir indah itu tak kunjung mengatakan apa-apa. Sehingga tangannya berinisiatif menyentuh wajah gadis itu.
"Ada apa, sayang?"
"Suamiku tampan."
Tidak biasanya Veronica memujinya secara terang-terangan. Kesambet apa dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier Than Ever
RomanceKisah tentang kehidupan yang bermusim, tak selalu hangat, terkadang badai juga datang. Berputar bagaikan roda, tak terus menerus di atas, sewaktu-waktu juga akan jatuh ke bawah. Begitulah Veronica Estella mendeskripsikan kehidupannya. Setelah Ayahny...