Chapter 05

2.1K 185 121
                                        

Dulu Veronica sering mendatangi acara pernikahan untuk mendampingi Ayahnya sebagai tamu undangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dulu Veronica sering mendatangi acara pernikahan untuk mendampingi Ayahnya sebagai tamu undangan. Dia menyimak segala prosesi dengan senyum yang terulum, menyadari keromantisan sepasang pengantin di atas altar—menyebutkan janji suci sehidup semati kehadapan Tuhan yang disaksikan oleh Pendeta dan para tamu undangan. Lantas, ciuman sah pengantin baru mengundah riuh tepuk tangan bahagia.

Dan kali ini, kegugupan melandanya. Sadar jika dirinya lah yang menjadi obyek utama pada acara pernikahan hari ini.

Dengan mengandeng tangan David sebagai wali, Veronica melangkah anggun menggunakan gaun pernikahan sepanjang lima belas meter. Semua orang terpukau akan kecantikannya, tak terkecuali Xeron yang menunggunya di atas altar—pria itu melempar senyuman manis hingga lubang pipinya terlihat.

Gagah dan menawan adalah pujian yang sangat cocok diberikan untuk penampilan Xeron hari ini. Ya, walau hari-hari biasanya dia juga tampan. Sekali lagi Veronica merutuki dirinya, memangnya kapan seorang Xeron Alexander pernah jelek?

Pemberkatan di atas altar terjadi begitu singkat. Dia bahkan lupa bagaimana cara dia mengatakan janji suci pernikahan tanpa memiliki keraguan sedikit pun. Pikirannya mendadak kosong saat Xeron mencium bibirnya di muka umum—di depan ratusan pasang mata yang melihat adegan itu secara langsung. Tunggu, ini ciuman yang keberapa ya?

Pada hari ini Xeron dan Veronica sudah sah menjadi pasangan suami istri. Benar-benar sulit dipercaya oleh akal sehat Veronica yang sempat ingin melajang seumur hidup.

"Congratulation bestie!" Seru Amanda memeluk Veronica. Perempuan itu tampak terlalu antusias walau gaun ketat yang digunakan tampak menyulitkannya untuk bergerak. "Acara pernikahanmu hari ini menjadi trending topik dunia. Dan kau tahu kabar baiknya? Kau sudah kembali kebanjiran job. Ada tawaran iklan, bintang tamu reality show, dan juga film. Kita harus mengadakan rapat sesegera mungkin untuk membahas ini!"

"Secepat itu?"

"Ya. Xeron Alexander memang penyelamatmu!"

"Kau berbicara seperti itu seolah-olah hanya aku yang diuntungkan disini, padahal faktanya pernikahan Xeron Alexander tidak akan tersorot seperti ini jika mempelai wanitanya bukan aku." Veronica mengibas juntaian rambutnya dengan sombong.

Pria yang baru saja menjadi bahan pembicaraan tiba-tiba hadir di tengah mereka. Sebelah tangannya melingkari pinggang Veronica tanpa permisi.

"Boleh aku pinjam Veronica sebentar?"

"Tentu saja. Kau suaminya, tidak perlu merasa sungkan padaku." Sahut Amanda. Dia baru menyadari Xeron Alexander ini terlalu sopan untuk menjadi suami Veronica yang luar biasa bar-bar. Yang sabar ya tampan, batin Amanda.

Kemudian Xeron menggiring Veronica membelah lantai dansa. Membuat sebuah pertanyaan berkecamuk di kepalanya. "Sebenarnya kau ingin mengajakku kemana?"

"Aku ingin memperkenalkanmu kepada Ibu dan Ayah."

"Orang tuamu sudah datang?" Kegugupan melandanya ketika Xeron memberi jawaban dengan anggukan kecil. Buru-buru dia mengingatkan diri untuk tidak rendah diri hanya karena bertemu orang tua Xeron. Cuih, apa itu insecure, anak muda?

Happier Than EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang