Chapter 03

2K 188 167
                                    

Dalam waktu singkat, pemberitaan mengenai rencana pernikahan Xeron Alexander dan Veronica Estella sudah menyebar luas. Hubungan mereka sedang menjadi buah bibir masyarakat, menggeser segala pemberitaan miring yang mengatas namakan Veronica.

Ada pro kontra yang harus siap mereka terima.

Banyak orang menyayangkan gadis pilihan Xeron Alexander yang dianggap tak layak bersanding dengan pria rupawan nan sukses seperti dirinya. Apalagi setelah mendengar berita mengenai Robbie Handerson (Ayah Veronica), mereka beranggapan bahwa Veronica Estella hanya memanfaat uang Xeron untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang mewah. Veronica dianggap tidak bisa menerima nasib bahwa dia sudah jatuh miskin, begitu pula dengan karirnya yang redup karena wajahnya sudah jarang hadir di layar kaca.

Sebaliknya, para laki-laki yang mengidolakan Veronica atau biasa disebut fans fanatik mendadak dibuat patah hati oleh pemberitaan itu. Karena yang mereka tahu selama ini Veronica sedang tidak menjalani hubungan spesial dengan siapapun. Pengumuman tentang rencana pernikahan tentu sangat mengejutkan. Maka terjadilah hari Patah Hati Internasional yang sudah berlangsung selama beberapa hari.

Tapi tak sedikit juga yang mendukung hubungan mereka. Xeron dan Veronica dijuluki couple goals. Yang satu cantik, yang satu rupawan.

Karena sudah melatih mental hingga sekuat baja, Veronica tidak mau terlalu ambil pusing mengenai komentar netizen. Jaman sekarang jari bahkan lebih kejam dari pada mulut manusia. Dan meladeni komentar-komentar negatif terasa sangat kanak-kanakan. Maka dari itu dia masa bodoh, toh mereka tidak memberikan kontribusi apapun dalam hidup Veronica. Karena terkadang seseorang hanya bisa membicarakan keburukan orang lain tanpa mau melihat dari sisi baiknya.

"Aku ingin konsep pernikahan ala Princess. Seluruh ballroom hingga podium pemberkatan tertutup dengan jutaan bunga yang didominasi warna putih dan pink. Kemudian aku ingin ada lampu kristal menggantung dan juga lampion-lampion kecil. Selain itu siapkan juga lantai dansa yang luas persis seperti cerita dongeng Cinderella. Ah ya, dipenghujung acara, aku ingin ada pesta kembang api. Mengenai kostum, aku ingin memakai gaun panjang seperti gaun pernikahan Putri Kerajaan Inggris. Gaun itu harus berbentuk sabrina agar bahu indahku terlihat. Kakiku harus dihiasi sepatu kaca. Kemudian siapkah aksesoris seperti anting-anting, gelang dan juga kalung—semuanya harus berlian. Kalian mengerti?"

Penjelas Veronica kepada tim wedding oragizer sukses membuat semua orang di meja itu tutup mulut. Semua menatap ke arah Xeron Alexander yang memasang wajah datar—seperti meminta persetujuannya mengenai ide gila Veronica.

"Mengapa kalian semua diam? Apa yang aku katakan masih belum jelas?" Protesnya.

Xeron menoleh padanya. "Kau ingin mengadakan pesta pernikahan besar-besaran?"

"Uangmu banyak kan?" Pertanyaan itu membuat Xeron tidak dapat menimpali. "Kalau begitu kau tidak perlu protes. Pernikahan ini tidak akan menguras banyak tabunganmu. Apalagi sampai membuatmu jatuh miskin."

"Apakah anda menyetujui konsep pernikahan yang Nona Veronica inginkan, Tuan Xeron?" Tanya perempuan berambut merah yang berpofesi sebagai wedding orgenizer. "Jika anda keberatan, saya bisa memperlihatkan konsep dari klien saya sebelumnya."

"Saya setuju. Silahkan siapkan apa saja yang sudah calon istri saya katakan."

"Kau serius?!" Veronica terkejut. Pernikahan ala negeri dongeng itu hanya sebuah kedok untuk membuat Xeron Alexander ilfeel. Biasanya tipe seperti Xeron lebih suka sesuatu polos namun elegan. Kenapa dia dengan gampangnya menyetujui ide childish Veronica?

Happier Than EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang