Tempat pertama yang Veronica datangi adalah rumah Dokter Alicia—Mamanya. Pintu rumah terbuka dan memperlihatkan sosok wanita menggunakan piyama tidur. Tampak terkejut menatap kedatangan Veronica yang berlinang air mata.
"Veronica, kenapa kau menangis?"
Veronica menarik bibirnya menjadi garis keras. Berusaha menahan isakan.
Dokter Alicia pun merangkul Veronica untuk masuk ke dalam. Cuaca di luar sangat dingin. Tidak baik untuk Veronica dan janin yang ada di dalam kandungannya. Dokter Alicia membawakan segelas air putih yang langsung ditegak habis oleh Veronica.
"Apakah ini hormon Ibu hamil dan kau sehabis bertengkar dengan Xeron karena dia tidak menuruti permintaanmu? Astaga Veronica, Mama sudah—"
"Apa kau juga terlibat dalam merahasiakan semua itu dariku?"
"Merahasiakan apa?"
Pengakuan Leah beberapa saat lalu jelas menunjukan bahwa Dokter Alicia sering kali berada di antara Leah dan Xeron. Apalagi Dokter Alicia adalah pemilik Yayasan. Jadi besar kemungkinan jika Ibu kandungnya sendiri juga terlibat dalam menutupi fakta tentang kehamilan Leah darinya.
Rasanya menyakitkan. Semua orang seperti memakai topeng di depannya.
"Apakah Leah pernah mengadakan pesta ulang tahun di Yayasan?"
Dokter Alicia mendadak tegang lalu menunduk. "Pernah. Tiga bulan yang lalu."
"Kalian semua ada disana, mengapa aku tidak diundang? Apakah aku memang tidak pernah dianggap menjadi salah satu anggota keluarga?"
"Veronica..."
"Apakah kau juga tahu bahwa Leah pernah mengandung anak Xeron?"
Dokter Alicia semakin tertunduk. Kegelisahan itu jelas membuat Veronica menemukan jawaban walaupun Dokter Alicia enggan berkomentar. Veronica mendesah berat nan panjang. Semua orang mengkhianati kepercayaannya. Semua orang tidak bisa dipercaya. Semua orang palsu.
"Aku pikir kau benar-benar menyayangiku."
"Mama benar-benar menyayangimu. Rasa sayang Mama padamu tidak ada sangkut pautnya dengan ini semua. Maaf, Mama melakukan ini demi keselamatanmu dan juga calon cucu Mama. Mama hanya tidak ingin selama kau mengandung, kau akan sedih dan—"
"Aku jauh lebih sedih mengetahui orang-orang di sekelilingku—yang aku kira benar-benar menyayangiku—justru menghancurkan kepercayaan yang sudah aku berikan." Veronica menyentuh dadanya sendiri. Sejak tadi dia menahan rasa nyeri yang luar biasa disana. "Sakit sekali rasanya. Bagaimana bisa kalian begitu tega padaku?"
"Dengarkan Mama." Dokter Alicia menyentuh pundak Veronica yang bergetar. "Mama baru mengetahui semuanya saat hari ulang tahun Leah. Tiga bulan lalu. Xeron yang memberitahu Mama. Dia bilang ini hanya rahasia keluarga karena Ayahnya menganggap ini sebagai aib. Selain itu Mama juga dilarang memberitahumu. Mama setuju dengan ide Xeron, setidaknya itulah keputusan terbaik—lebih baik kau tidak tahu apa-apa dibanding kau akan stress selama mengandung. Kami hanya ingin Ibu dan calon bayinya tetap sehat dan lahir dengan selamat. Demi Tuhan, Mama sama sekali tidak punya niat buruk padamu. Mama selalu ada dipihakmu. Mama selalu mendukungmu, sayang. Tolong jangan membenci Mama lagi."
"Seberapa besar kau menyayangi Leah?"
Dokter Alicia mendongak, air matanya jatuh dalam sekali kejapan mata. "Leah butuh pertolongan Mama untuk sembuh. Jadi—"
"Itu artinya kau sangat menyayangi dia bukan?" Veronica tersenyum miring sambil menikmati sesak di dadanya. "Sebelum aku hadir sebagai Putrimu, kau pernah menganggap dia sebagai Putrimu yang sudah mati. Kalau begitu, mulai sekarang kau bisa menganggap jika Putrimu memang benar-benar sudah mati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier Than Ever
RomanceKisah tentang kehidupan yang bermusim, tak selalu hangat, terkadang badai juga datang. Berputar bagaikan roda, tak terus menerus di atas, sewaktu-waktu juga akan jatuh ke bawah. Begitulah Veronica Estella mendeskripsikan kehidupannya. Setelah Ayahny...