Chapter 93

1.5K 183 148
                                    

Siapa yang tadi udah liat spoiler chapter 93 diakun instagram @wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang tadi udah liat spoiler chapter 93 diakun instagram @wattpad.verradres?

***

Tidak pernah ada kata baik dalam hidup Xeron setelah Veronica memutuskan pergi tanpa menghilangkan jejak. Xeron tidak akan pernah utuh lagi, dia hancur. Dan, untuk menata kembali kehancuran itu agar utuh barang sedikit saja, rasanya amat sulit.

Setiap tiga hari sekali dia akan datang ke makam Putrinya. Meletakan setangkai bunga matahari, memanjatkan doa terbaik dan memastikan jika tempat itu masih bersih dan nyaman untuk Putrinyax

Lalu setiap satu minggu sekali dia akan bertemu dengan salah teman Dokter Alicia bernama Lana yang berprofesi sebagai seorang psikolog. Dia butuh bantuan ahli untuk menguatkan diri agar hidupnya terus berjalan.

Ada hal yang membuat Xeron harus bertahan. Dia harus menyelesaikan hal-hal yang seharusnya dia lakukan. Menegakan kebenaran dan sebuah keadilan. Walau dia harus berdarah-darah mengahadapi semua ini setidaknya masih ada satu hal yang bisa dia banggakan dari dirinya.

Leah sudah dibawa oleh pihak berwajib. Itu artinya dia sudah berhasil menegakan keadilan untuk Veronica dan anaknya.

"Bajingan!" Ayah datang ke ruang pribadi perusahaan Xeron dengan membabi buta. Tidak hanya satu pukulan tiba-tiba yang Xeron terima. Melainkan berkali-kali. Seolah Ayah ingin membuat Xeron hanya tersisa nama saja.

Jika biasanya Xeron akan diam saja saat diperlakukan layaknya bukan manusia oleh Ayah, kali ini dia tidak bisa bertahan seperti itu lebih lama. Semua manusia memiliki batas sabar dan Xeron sudah muak dengan segala kebaikan dan kerendahan hati yang tetap tidak pernah terlihat baik dimata Ayah.

Xeron tidak menyangka jika dia berhasil melayangkan satu tinjuan ke wajah Ayah.

Hidung Ayah mengeluarkan sedikit darah. Dia menatap Xeron penuh amarah sebelum mendorong tubuh Xeron hingga tertimpit di dinding kemudian mengangkat kerah kemejanya tinggi-tinggi.

"Dimana hati nuranimu, Xeron Alexander? Mengapa kau tega melakukan ini kepada Putriku yang sudah tidak berdaya itu?!"

"Aku melakukan hal yang benar. Leah memang pantas dihukum setelah apa yang dia lakukan kepada Veronica dan Putri kami yang sudah tiada."

"Lalu apa kau pikir dengan menjebloskan Leah ke dalam penjara semua itu akan kembali padamu? Tidak, Xeron. Kau hanya membuat keluargamu akan semakin membencimu!"

"Aku tidak pernah tahu rasanya memiliki keluarga. Berada di tengah-tengah kalian hanya membuat aku semakin tertekan. Aku tidak pernah merasa diayomi sebagai seorang anak. Aku hanya diberi beban." Xeron menghempas kasar tangan Ayah. "Hanya Veronica dan Calon Putri kami—yang sudah tiada—yang bisa membuat aku merasa pernah memiliki sebuah keluarga. Dan dengan teganya, kalian menghancurkan kami. Setelah segala kebaikan yang aku lakukan pada kalian, balasan yang aku dapatkan ini terasa sangat tidak adil!"

Happier Than EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang