Chapter 20

2.4K 189 403
                                    

w a r n i n g 🔞

Rasanya begitu mendebarkan. Sensasi yang seolah bisa memecahkan pembuluh darahnya. Xeron menjelajahi semua bagian tubuh Veronica. Tangan dan bibirnya sukses membuat Veronica melenguh dengan nikmat. Bibir Xeron berhenti di bawah pusarnya. Dia merasa hangat disana. Cukup lama hingga Veronica menunduk pada Xeron.

"Apakah belum pernah ada yang menyentuhmu disini?" Mata Xeron turun pada kewanitaan Veronica yang masih tertutupi celana dalam.

Veronica bingung apakah dia harus bangga atau justru malu ketika merespon Xeron dengan anggukan kecil. Dia memang belum pernah disentuh oleh siapapun, apalagi pada bagian paling terlarang.

"Belum."

Mendadak diam, Veronica bingung apa yang tengah Xeron pikirkan di dalam kepalanya. "Termasuk dirimu sendiri?"

"Maksudmu memuaskan diriku sendiri menggunakan tanganku?"

"Ya."

Kali ini Veronica benar-benar merasa malu hingga pipinya memerah. Pembahasan ini terlalu pribadi. "Aku tidak pernah."

Xeron menegapkan tubuhnya dan Veronica sadar Xeron sedang memberikannya tatapan penuh dengan ketidakpercayaan. Dia mengambil tangan kanan Veronica, mengecup satu persatu jari jemarinya. "Kau harus melakukannya lebih dulu sebelum aku yang akan melakukannya."

"Ya?"

"Kau harus menyentuh dirimu sebelum aku menyentuhmu." Xeron mengecup lurus sepanjang bahunya. "Kau berhak atas tubuh indah ini."

"Tapi aku tidak tahu bagaimana caranya."

"Aku akan membantumu." Sebelah tangan Veron turun menyentuh tali celana dalam Veronica. "Jadi boleh kah aku menjadi yang pertama melihatnya?"

Veronica kembali tersipu. Dia tidak menyangka jika Xeron akan meminta ijin bahkan untuk menanggalkan celana dalamnya. Itu terdengar sangat manis untuk mereka yang sudah resmi menjadi sepasang suami istri.

Dengan cepat Veronica pun menurunkan celana dalamnya hingga ke mata kaki. Xeron menatapnya tepat di bawah sana dan itu membuat Veronica langsung merapatkan pahanya.

"Aku malu."

"Tidak perlu malu. Kau sangat cantik." Xeron mengulurkan telapak tangannya pada Veronica. "Berikan tanganmu padaku. Aku akan membantumu."

Sedikit malu-malu akhirnya Veronica bersedia mengikuti perintah Xeron. Pria itu membawa tangan Veronica turun pada bagian kewanitaannya. Dia menyentuh telunjuk Veronica sebelum memasukannya secara perlahan-lahan ke bagian intinya hingga Veronica mengerang rendah akibat sensasi yang baru pernah dia rasakan.

"Bagaimana rasanya?"

"Seperti ada yang menusukku."

"Ini belum seberapa dibandingkan aku yang berada di dalammu." Bisiknya pada telinga Veronica, terasa begitu sensual untuk hormon Veronica yang sedang menggila. "Sekarang kau bisa menggerakan jarimu."

"Tuntun aku." Pintanya.

Xeron pun membantu Veronica menggerakan telunjuknya dengan hati-hati. Mata indah Veronica terpejam saat merasakan darah ditubuhnya seolah mengalir dengan cepat. Dia bisa merasakan dirinya sendiri dan betapa basahnya dia di dalam sana.

Lantas Xeron menarik keluar jari telunjuk Veronica. Mengarahkannya pada bibir gadis itu. "Kau harus merasakan dirimu sendiri."

Veronica langsung membuka mulut untuk menghisap telunjuknya sendiri sesuai apa yang Xeroma arahkan. Pemandangan seksi itu benar-benar membuat Xeron sulit bernapas.

Happier Than EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang