Chapter 23

1.9K 178 496
                                        

"Oh My God. Hubungan mereka dulunya sangat menggemaskan."

Itu adalah komentar Amanda saat Veronica memperlihatkan postingan yang kemarin dia temukan pada akun instagram Leah. Sadar akan perubahan wajah Veronica yang semakin kusut, Amanda pun segera mengoreksi sebelum singa betina itu kembali mengamuk. Bisa gawat.

"Apa yang aku bicarakan? Tentu saja hubungan Xeronica a.k.a Xeron dan Veronica jauh lebih romantis. Foto selfie kalian trending dimana-mana. Astaga, aku jadi iri!"

"Xeronica?"

"Ya, itu nama shippers kalian. Fans kalian memanggilnya seperti itu. Makannya jika kau sedang membuka sosial media jangan hanya stalking mantan pacar suami."

"Ih, siapa juga stalking mantan pacar suami!"

"Itu." Amanda menunjuk ke arah ponsel Veronica. "Apa namanya jika bukan stalking mantan pacar suami?"

"Leah bukan mantan pacar Xeron!"

"Not ex girlfriend but say I love you. Are you kidding me?" Amanda beringsut mendekat, menatap lekat pada Veronica. "Positif thinking boleh, bodoh jangan. Kita jadi perempuan jangan harus pandai memilah omongan pria mana yang harus dipercaya dan mana yang tidak."

Veronica menghusap gusar wajahnya. Pagi-pagi begini dia sudah dibuat makin frustasi oleh Amanda. Mereka sedang berada di rumah Amanda karena Veronica berhasil kabur saat Xeron sedang mandi. Tentu saja dengan kedok dia harus menyiapkan segala keperluan photoshoot bersama Amanda. Dia meninggalkan catatan di atas nakas. Semalam pun mereka tidak bermalam di hotel, mereka kembali ke apartemen karena mood Veronica berantakan.

"Telepon dari suamimu. Angkat!" Amanda menyenggol bahu Veronica saat mengintip nama Xeron Alexander pada panggilan masuk.

"Dia baru sadar kalau aku hilang ya?" Tanpa pikir panjang, Veronica pun mereject panggilan tersebut. "Semalam dia bilang aku kekanak-kanakan dan aku memintanya untuk menikahi perempuan yang tidak kekanak-kanakan. Aku tidak akan menuntutnya untuk menerima kekuranganku."

"Jika benar terjadi bagaimana?"

"Terjadi apanya?"

"Bagaimana jika Xeron tiba-tiba menyesal sudah menikah gadis kekanak-kanakan sepertimu kemudian dia akan menceraikanmu dan memilih kembali pada Leah yang kau sebut tipe perempuan dewasa idamannya. Kau sudah siap jadi janda muda?"

Tidak! Tentu saja tidak. Itu akan sangat menjatuhkan harga dirinya. Leah akan tertawa terbahak-bahak di atas kekalahan Veronica. Dan Xeron..—Sial. Veronica benar-benar tidak suka jika Xeron memperlakukan Leah sama seperti dirinya. Harus diakui, dia cemburu.

"Aku harus bagaimana, Amanda?"

"Hubungi balik suamimu."

"Tidak. Gengsi dong perempuan memulai lebih dulu." Tapi jika tidak, bagaimana jika ucapan Amanda benar? Ah, sial. Dia sudah hendak menekan tombol hijau untuk memanggil Xeron namun pesan dari pria itu lebih dulu masuk ke notifikasinya.

Sayang, sudah mulai sibuk?

Apa dia bilang? Sayang? Astaga, bagaimana bisa Xeron bersikap sesantai itu—seolah tidak terjadi apa-apa—saat Veronica sudah uring-uringan setengah mati sejak semalam.

Jangan dibaca saja☹️

Kenapa?

Bantu aku memilih dasi kerja😁

Bantu aku memilih dasi kerja😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happier Than EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang