Chapter 30

1.9K 180 595
                                    

Kedua mata mereka bertemu. Mengunci tatapan tanpa berniat untuk berpaling barang sedetik pun. Kedua tangan Xeron memeluk pinggang Veronica semakin erat sedangkan Veronica melarikan jarinya untuk membelai rambut Xeron yang basah.

"Ledies first." Bisik Xeron.

"No. Kau yang menciptakan permainan ini. Jadi silahkan dimulai."

Dengan mulut terkunci rapat, Veronica masih menunggu pertanyaan perdana yang akan Xeron berikan padanya. Bagaikan benang kusut, seperti itulah isi pikiran Xeron jika dilihat dari ekspresi wajahnya saat ini.

"Berapa banyak pria yang kau kencani sebelum menikah denganku?"

"Easy! Tidak ada."

"Tidak ada?" Xeron membelalakan matanya tampak terkejut. Veronica Estella adalah makhluk ciptaan Tuhan yang nyaris sempurna. Dan kata tidak ada seperti sebuah kehobongan. "Bagaimana bisa?"

"Satu jawaban, Xeron. Jangan melanggar peraturan yang kau buat." Mendengar terguran itu, Xeron pun langsung memajukan wajahnya untuk dapat mengecup bibir Veronica. Satu jawaban untuk satu kecupan. "Sekarang giliranku."

"Silahkan, cantik."

"Sejak kapan kau dan Leah memiliki perasaan terlarang itu?"

Xeron mengerutkan kening. Sepertinya dia cukup kaget mendengar pertanyaan yang sangat berani itu. "Saat kami duduk di bangku Senior High School. Saat usai enam belas atau tujuh belas tahun."

Veronica pun langsung mendaratkan kecupan pada bibir Xeron tanpa ingin membayangkan apa yang bisa dilakukan oleh dua orang saat sedang kasmaran di usia remaja. Sial, kenapa Veronica tidak dilahirkan lebih dulu saja sih?

"Sudah berapa lama kau mengenal Zac?"

"Ya?"

"Kau mendengarku. Pertanyaan tidak bisa diulang."

Terdengar suara dehaman kecil dari Veronica sebelum berkata, "Cukup lama. Saat itu aku masih merintis karir dan Zac pun demikian. Bedanya aku tertarik dengan dunia film dan modeling sedang Zac memiliki bakat di dunia musik. Kami saling mengenal karena pernah berada di dalam kontrak agensi yang sama."

Satu kecupan kembali mendarat di bibir Veronica. Kali ini Xeron melakukannya lebih lama.

"Siapa orang yang paling kau cintai di dunia ini?"

"Ibu." Xeron tersenyum kecil dan menarik dagu Veronica sehingga bibir mereka kembali bertemu. "Dan Veronica, Istri kesayanganku."

Astaga. Veronica jadi sesak napas. Apakah permainan ini bisa dihentikan sekarang juga?

"Seperti apa tipe pria idamanmu?"

Oh, ternyata ini belum selesai rupanya. "Seperti Ayahku." Dan Ayahnya sangat mirip dengan Xeron. Apa itu artinya Xeron adalah tipe pria idamannya?

Kemudian Xeron mendaratkan satu kecupan lagi di bibir Veronica.

"Apa lagi yang tidak kau sukai selain keju?" Pertanyaan Xeron sukses membuat Veronica menganga. Dia tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan yang memiliki sangkut paut dengan percakapannya bersama Zac di restoran siang tadi. Tunggu dulu. Apakah Xeron Alexander sedari tadi sedang menahan rasa cemburu?

"Apakah kau cemburu pada Zac?"

"Satu jawaban untuk satu kecupan. Kau belum memberi jawaban, Veronica."

Veronica menghela napas. Sekarang giliran dia yang terkena skakmat. "Aku tidak suka hidup sendirian dan aku benci pengkhiatanan. Untuk keju saat ini aku sudah bisa memakannya."

Happier Than EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang