SIAPA bilang Ujian Tengah Semester alias UTS tidak ada di Blue High School. Bahkan, Rigel sudah tidak habis fikir tentang ini.
Dia kira, jika sudah ada Try Out setiap bulan tidak akan ada UTS. Ternyata salah.
Seorang laki-laki yang diketahui bernama Rigel itu berjalan terburu-buru di koridor, niatnya pergi ke perpustakaan umum yang memiliki koleksi buku lebih lengkap dan meminjam beberapa buku.
Iya, Rigel rajin. Hanya di waktu tertentu.
Laki-laki itu membelok ke arah kiri di sebuah tikungan, tapi siapa sangka seseorang berjalan dari arah berlawanan.
Mereka bertabrakan.
"Aduh, Muthi heran kenapa suka nabrak orang kalau lewat tikungan gini," gerutu gadis itu sambil menepuk-nepuk jilbabnya yang sedikit kotor.
"Sorry ... gue buru-buru tadi," ucap Rigel menahan malu, karena merasa kalau dirinya ceroboh.
Gadis berjilbab itu mendonggak, menatap ke wajah Rigel.
"Lo—"
Plak!
Rigel terkejut.
Gadis berjilbab itu menampar pipi Rigel, tapi telapak tangan gadis itu masih menempel di pipinya seolah enggan melepaskan.
"Ngapain nampar gue?"
Gadis itu tampak gelagapan dan menarik tangannya, menunjukan telapak tangan yang terdapat nyamuk mati.
Gadis itu kemudian menunduk. "Lancang banget nyamuk ini main cium-cium pipi orang. Muthi pukul, 'kan, jadinya. Maapin Muthi, ya, nyamuk," tuturnya dramastis.
Nama gadis itu, Muthi?
Rigel merasa kalau gadis itu kurang waras.
Rigel masih diam, melihat gadis berjilbab yang sibuk menatap telapak tangannya.
Detik kemudian gadis berjilbab itu mendonggak, dia tampak melirik almamater yang digunakan oleh Rigel beserta nametag di dada kirinya.
"Nama lo Rigel? Kenalin gue Muthiara Bintang cantik jelita tiada tara!" Dia tersenyum manis.
Ternyata gadis berjilbab di hadapannya itu narsis.
"Cantik jelita dari mananya," cibir Rigel.
"Muthi cantik, loh. Kalau ganteng berarti cowok," sarkas Muthiara.
Rigel memang suka bercanda, dan sering membicarakan hal yang unfaedah. Tapi rasanya saat ini bukan waktu yang tepat, dia harus segera meminjam buku dan belajar untuk UTS.
Jadi, Rigel memutuskan untuk meninggalkan gadis bernama Muthiara itu.
"Rigel!"
Muthiara memanggil namanya, membuat dia menghentikan langkahnya.
"Muthi ramal, kita bakalan ketemu lagi!"
Ramalan macam apa itu?
¤¤¤
Berkutat dengan banyak buku, sama seperti kebanyakan murid lain Blue High School.
Ah, ya. Jangan menyingkat nama Blue High School menjadi BHS, karena tidak sedikit manusia yang salah mengartikan menjadi Black High School. Dan itu sangat tidak epic.
Hari sabtu kali ini dia tidak keluar rumah, tetapi belajar untuk minggu depan yang akan melaksanakan UTS. Iya, lebih tepatnya satu hari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
99,99
Teen Fiction-Ketika dipaksa untuk menjadi cerdas- "99,99 saja cukup. Tidak perlu 100. Karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan." -Adara Mahaputri Sekolah gila yang memiliki nilai minimum 85. Serta, tidak lebih dari 50 murid dari 500 murid yang akan menjadi lu...