RIGEL berjalan di koridor sekolah, dan melihat ke sekeliling. Jarang sekali manusia di sini yang berinteraksi dan bercanda tawa. Lebih banyak manusia yang memilih menyendiri dan berkutat dengan buku. Hingga akhirnya Rigel ingat bahwa hari ini pelaksanaan try out 3.
Rigel menepuk jidatnya, lupa. Bahkan dirinya tidak belajar, membuka buku saja tidak.
"Hello pren!" Rigel menepuk pundak Deo dan Roni yang sedang duduk di kursi sambil membaca buku. Mereka menoleh ke arah Rigel dan tersenyum singkat, setelah itu mereka melanjutkan aktifitasnya.
"Serius banget bacanya," cibir Rigel sambil menyimpan tas di kursi.
"Kamu sudah belajar untuk try out 3 hari ini, Gel?" tanya Roni, dengan mata yang masih fokus ke bacaan di buku.
Dengan mudahnya Rigel menggeleng. "Dibawa santuy aja pren, jangan dibawa setres gitu. Kalau otak lo udah panas, jangan dipaksain buat belajar, yang ada meledak. Lo berdua tau, 'kan, kalau otak itu tidak bisa selalu dipaksa untuk berpikir. Otak butuh istirahat, pren," tuturnya tanpa peduli dengan peraturan yang melarang mengucap kata lo-gue. Sekali lagi, Rigel-tidak-peduli.
Roni bergeming. "Terserah kamu."
Berdecak pelan dan menyembunyikan kepalanya di antara lipatan tangan di atas meja. Rigel ingin tertidur sebentar, karena semalam dia tidak bisa tertidur karena memikirkan betapa gila-nya sekolah ini.
Teng teng tong teng ...
Jam pelajaran pertama akan segera dimulai, seluruh siswa dan siswi diharapkan masuk ke kelas masing-masing.Rigel menggeram, dan mengangkat kepalanya. Suara pemberitahuan yang seperti ada di stasiun kereta menggema di seantero Blue High School. Pengeras suara itu tersebar ke semua ruangan.
¤¤¤
Ruangan lab komputer tampak tenang dan sunyi. Ruangan yang setiap meja memiliki beberapa komputer ini seperti tiga kelas yang dijadikan satu, luas.
Deo dan Roni ada di lab komputer B, sedangkan Rigel ada di lab komputer A. Karena di sekolah ini ada tiga lab komputer, yaitu A, B, dan C. Masing-masing ruangan memiliki ruang yang sama, seperti tiga kelas yang dijadikan satu.
Try out dibagi menjadi 2 shif. Shif pertama dan shif kedua. Dan dikarenakan Rigel kelas B, jadi laki-laki itu masuk ke shif pertama.
Rigel menarik nafasnya, dan menghembuskan. Tanpa mengandalkan belajar terlebih dahulu, bahkan tanpa membuka buku, laki-laki ini mengandalkan sesuatu yang ada diotaknya sekaligus keberuntungan untuk mengerjakan 100 soal try out yang terdiri dari semua mata pelajaran.
"Assalamualaiikum, selamat pagi anak-anak, semoga kita semua dalam keadaan sehat. Try out 3 ini akan dimulai lima menit lagi, sekarang waktunya kalian log-in ke akun kalian." Pak Jayen menginstruksi. Blue High School memang memiliki aplikasi khusus untuk try out.
KAMU SEDANG MEMBACA
99,99
Teen Fiction-Ketika dipaksa untuk menjadi cerdas- "99,99 saja cukup. Tidak perlu 100. Karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan." -Adara Mahaputri Sekolah gila yang memiliki nilai minimum 85. Serta, tidak lebih dari 50 murid dari 500 murid yang akan menjadi lu...