Enjoy!
Welcome and Happy Reading!
¤¤¤
BLUE High School, sekolah elite yang merupakan sekolah terbaik di seluruh Indonesia karena lulusan dari Blue High School pasti diterima di universitas manapun, dan menetapkan nilai minimum 85. Bahkan selama tiga puluh tahun berturut-turut sekolah ini menempati posisi pertama di peringkat Ujian Nasional.
Hanya 500 murid yang lulus menjadi murid Blue High School dari 50.000 lebih calon murid yang ingin masuk ke Blue High School, namun jangan lupakan bahwa hanya 50 orang yang akan menjadi lulusan Blue High School.
Jangan tanya ke mana 49.500 murid lainnya yang tidak diterima bersekolah di Blue High School. Mereka tentu saja tidak diterima di sekolah manapun kecuali Black High School, atau mereka sering menyebutnya ‘sekolah pembuangan’ yang bekerja sama denga Blue High School. Dan jika ada murid Blue School yang mendapat nilai di bawah 85, langsung dibuang ke Black High School. Sehingga dipastikan, semakin menuju kenaikan kelas atau kelulusan murid semakin sedikit. Apalagi yang sudah menempati fase lelah.
"Jika Anda masuk kategori Pintar atau Kaya, berarti Anda selamat."
Itu yang menggambarkan Blue High School, yang katanya sekolah bernuansa biru penuh harapan padahal di dalamnya penuh dengan pengekangan. Anak pintar bisa selamat karena nilainya tinggi dan berkemungkinan mendapat beasiswa, sedangkan anak kaya bisa membayar administrasi Blue School yang mahalnya bukan main.
Jadi kata kuncinya, pintar dan kaya.
Saat ini seorang laki-laki berjalan di koridor Blue High School sambil terus mengedarkan pandangan mencari murid atau siapapun yang bisa dia tanyai. Sepertinya pembelajaran sudah dimulai, itu sebabnya tidak ada yang berlalu-lalang di koridor.
Laki-laki itu, Rigel.
Dia tersenyum tipis ketika ekor matanya mendapati seseorang yang berjalan tidak jauh di hadapannya—tampak seperti terburu-buru.
Rigel mempercepat langkahnya, dan berjalan di belakang seseorang itu. "Hallo, permisi ...."
Tidak ada sahutan, Rigel kembali berucap. "Permisi ...."
Tidak ada lagi sahutan, Rigel berdecak. Orang yang ada di hadapannya budek atau bagaimana, sih? "PERMISI!"
"APA, SIH? GANGGU TAU GAK?" Gadis itu membalikkan badannya, menatap Rigel dengan wajah kesal dan ... marah. Namun sedetik kemudian, wajah gadis itu berubah menjadi datar disertai tatapan intimidasi yang menyorot Rigel.
Rigel meneguk ludahnya pelan. "Gue ganggu, ya?" ucapnya hati-hati.
Gadis itu berdeham singkat. "Ada perlu apa?"
"Ruang kepala sekolah di mana? Gue murid baru, bisa lo anterin gue ke ruang kepala sekolah?"
Wajah gadis itu tidak berubah, masih tetap datar datar dan tatapan intimidasi itu tetap ada. "Maaf, saya sibuk."
Hanya itu. Dengan langkah angkuh dia berjalan meninggalkan Rigel yang sudah melongo tidak percaya. Gadis yang memiliki tatapan intimidasi yang kuat itu ... Rigel tandai.
"Songong banget itu cewek," katanya disertai dengusan pelan, Rigel menatap punggung gadis itu hingga menghilang ditelan tikungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
99,99
Teen Fiction-Ketika dipaksa untuk menjadi cerdas- "99,99 saja cukup. Tidak perlu 100. Karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan." -Adara Mahaputri Sekolah gila yang memiliki nilai minimum 85. Serta, tidak lebih dari 50 murid dari 500 murid yang akan menjadi lu...