...--/....-

2.4K 528 27
                                    

PEMBUKAAN acara festival telah selesai beberapa menit lalu, pembukaan yang dilaksanakan di waktu yang sangat pagi. Maksudnya, pada pukul 06.00.

Dan kini waktunya perlombaan. Bukan. Namun waktunya uji kemampuan.

Dimulai dari Cerdas Cermat yang diwakili oleh Vano, Aletta, dan Rigel.

Rigel lupa jika Cerdas Cermat dilaksanakan hari ini, sehingga laki-laki itu sama sekali tidak belajar semalam. Dia malah menghabiskan waktu untuk hal yang tidak penting.

“Harus menang.” Itu yang Rigel dengar dari Aletta sebelum memasuki ruang Cerdas Cermat. Mereka akan melakukan tes tulis, dan juara tiga besar dari tes tulis akan melakukan tes lisan.

Rupanya, murid Royal Class dengan mudah lulus tes tulis.

Saat ini yang menjadi saingan mereka adalah murid kelas XII A dan XII I.

Aletta mendengkus ketika semua pertanyaan telah terjawab namun point ketiga regu itu sama. Mereka sama-sama mendapat point 50.

“Luar biasa. Karena point kalian sama, maka akan diberikan satu pertanyaan tambahan.”

Mereka mengangguk dan bersiap menekan bel ketika layar proyektor di depan mereka hendak menunjukan satu soal tambahan.

Siapa yang menjawab benar, dialah pemenangnya.

Hanya ada gambar yang terlihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya ada gambar yang terlihat.

“Apa yang kalian ketahui tentang gambar tokoh tersebut?” Itu yang ditanyakan salah satu juri dari ketiga juri.

Tet! Tet!

Dua bel berbunyi secara bersamaan.

¤¤¤

Arabela itu pandai mengutarakan rasa lewat melukis. Dia sedang bermain dengan berbagai warna dan mencoretkan pada kanvas yang berukuran 40×40 cm. Cukup besar untuk melukis dalam jangka waktu 1 jam.

Arabela memainkan kuas di tangannya, sedangkan matanya fokus pada lukisan tersebut. Lukisan setengah jadi, namun waktu yang tersisa hanya tiga puluh menit lagi.

Tiba-tiba Arabela terbayang tentang lukisan karya H.R.L yang ternyata karya Adara.

Arabela tersenyum ketika dia mendapat sebuah inspirasi melukis yang simple namun keren.

Arabela kembali mencoretkan cat pada kanvas, berdoa dalam hati supaya lukisannya selesai sebelum waktu habis.

¤¤¤

Meteor mendonggak, langit lumayan mendung. Laki-laki itu tahu jika teman kelasnya yang lain juga sedang berjuang atas nama Royal Class.

99,99Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang