-..../..---

2.2K 439 42
                                    

Double up. Kasian yang masih rindu, wkwkw.

¤¤¤

A4RV2DM2Z
|Meet me now.

Arabela mengerutkan keningnya ketika mendapati pesan tersebut. Pesan dari username yang sangat aneh tetapi tiba-tiba mengajaknya bertemu? Yang benar saja.

Terlebih lagi, Arabela tidak bisa membalas pesan tersebut untuk menanyakan tempat di mana akan bertemu, atau sekedar menanyakan siapa orang yang mengirim pesan itu.

Terlebih lagi, Arabela tidak bisa membalas pesan tersebut untuk menanyakan tempat di mana akan bertemu, atau sekedar menanyakan siapa orang yang mengirim pesan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berdecak pelan. Arabela tidak mau ambil pusing tentang itu, sehingga dia kembali menyimpan ponsel di saku almamater kemudian berjalan menuju ruang seni rupa. Ruang favorite-nya.

Tepat ketika hendak memasuki ruang seni rupa, dari arah yang berbeda Aletta melakukan hal yang sama. Sehingga kedua gadis itu bertabrakan.

“Hati-hati jalannya, Al. Jangan buru-buru gitu,” tegur Arabela.

Aletta justru bertanya, “Lo mau ke mana?”

“Aku?” Arabela menunjuk dirinya sendiri. “Aku mau ke ruang seni rupa. Kamu mau ke mana?”

Aletta menatap wajah Arabela lekat. Gitaris itu kemudian mengeluarkan sebuah tisu yang diremas menjadi bulat, dan memberikannya pada Arabela. “Buka. Tadi ada yang lempar ini waktu gue di toilet,” jelas Aletta.

Arabela mengerutkan keningnya, namun tetap membuka tisu. Terdapat tulisan di dalamnya.

Datang ke ruang seni rupa, atau rahasia lo akan terbongkar. Dasar pembunuh!
A4RV2DM2Z

Dan detik itu juga Arabela langsung menatap Aletta. “Kam—”

“Iya. Gue ke sini karena tisu sialan itu,” sela Aletta.

Arabela menggeleng cepat. “Bukan itu yang mau aku tanyain. Tapi, sejak kapan kamu dapat pesan kayak gini?”

Aletta diam sejenak, dan menatap Arabela penuh selidik. “Jangan bilang lo juga dapet?”

Arabela mengangguk ragu. Hal itu membuat Aletta membulatkan bola matanya. “Lo serius?”

Arabela mengangguk, lagi.

Aletta memejamkan matanya. Tanpa mengeluarkan satu patah kata lagi, gitaris itu langsung masuk ke dalam ruang seni rupa dan mengedarkan pandangannya.

“LO PENGEN GUE KE SINI, ‘KAN? KELUAR LO ANJING!” teriak Aletta. Dia yakin orang yang bersembunyi di balik nama A4RV2DM2Z sudah ada di sini lebih awal.

99,99Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang