BAB 75 || PITA MERAH

14 3 0
                                    

Hiking pada camping kali ini mungkin akan terasa seru karena kami menyusunnya bukan hanya sekedar berjalan biasa, tapi sekaligus berlomba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hiking pada camping kali ini mungkin akan terasa seru karena kami menyusunnya bukan hanya sekedar berjalan biasa, tapi sekaligus berlomba.

Cara bermainnya adalah setiap kelompok harus mengumpulkan pita merah sebanyak mungkin agar bisa memenangkan perlombaan. Di mana pita-pita tersebut akan disebar di beberapa titik tempat yang akan dilewati para peserta.

Karena lokasi camping ini dikelilingi oleh jurang dan hutan, maka tempat hiking yang kami gunakan juga tidak jauh-jauh dari tempat di mana tenda didirikan.

Karena ada tiga kelompok, maka ada tiga daerah juga tempat penyebaran pita yang dilakukan oleh masing-masing perwakilan setiap kelompok. Seperti Ihsan sebagai perwakilan kelompok satu sudah menyebar pita merah di daerah satu, Hafiz sebagai perwakilan kelompok dua sudah menyebar pita merah di daerah kedua, dan Ghio yang menjadi perwakilan kelompok tiga juga sudah menyebar pita merah di daerah ketiga.

Pencarian pita merah akan dilakukan secara acak. Di mana kelompok satu akan melakukan pencarian di daerah ketiga. Kelompok dua akan melakukan pencarian di daerah satu, dan kelompok tiga akan melakukan pencarian di daerah dua.

Sementara untuk waktu bermainnya dibatasi hanya satu jam agar tidak terlalu lama.

Setelah sepuluh menit waktu untuk berunding yang diberikan kepada masing-masing kelompok habis, semua peserta kembali berkumpul di depan tenda cowok untuk mendengarkan arahan dari Adnan dan Indira serta melakukan doa bersama sebelum berangkat.

Karena semua orang pergi, maka tenda kami titipkan kepada penjaga area camping agar tetap aman selama ditinggalkan.

"Hati-hati dalam perjalanan dan semoga berhasil," ujar Adnan terakhir kali sebelum kami semua mulai berjalan ke daerah yang sudah ditentukan untuk masing-masing kelompok.

Untuk kelompok tiga sendiri yang beranggotakan Agatha, Riana, Astha, Ghio, dan aku sendiri mengambil jalan lurus menuju daerah dua.

"Kalian jangan sampai kehilangan fokus dan melewatkan satu pita pun. Pasang penglihatan dengan baik dan periksa setiap tempat. Di ranting pohon, di semak-semak, bahkan di rumput juga periksa satu-satu," ujar Agatha memberi arahan.

"Tapi, harus tetap hati-hati pas periksa semak-semaknya. Takut ada ular yang sembunyi di sana terus tiba-tiba matok kan ngeri," ujar Riana.

Setelah berjalan beberapa meter dari tenda, kami berlima berhenti saat menemukan petunjuk yang sengaja ditinggal sebagai batas tempat untuk mencari pita merah.

"Gimana kalo kita semua berpencar supaya pita merahnya cepat terkumpul?" Agatha mengajukan usul

"Ide bagus. Gue setuju," sahut Ghio.

"Boleh juga. Sekalian hemat waktu," kata Riana.

Mataku sudah mulai menjelajahi tempat sekitar untuk mencari sesuatu yang berwarna merah ketika Agatha tiba-tiba menyenggol lenganku. "Dara, gimana? Lo setuju gak buat mencar?" tanyanya.

RASA TAK SAMPAI (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang