BAB 9 || KELOMPOK BIOLOGI

1.4K 67 1
                                    

Jika setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan, maka setiap jurusan pun demikian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jika setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan, maka setiap jurusan pun demikian. Misalnya IPA. Dulu, aku begitu menghindari jurusan IPA karena tidak suka dengan pelajaran fisika dan kimia. Tapi, selain kedua pelajaran itu, di IPA juga ada pelajaran biologi.

Misalkan fisika dan kimia diibaratkan adalah kekurangan jurusan IPA, maka biologi adalah kelebihannya. Setidaknya menurutku demikian. Jika bukan karena menyukai pelajaran biologi, mungkin sudah sejak awal aku meminta untuk pindah jurusan ke IPS.

Selain karena tidak mengandung rumus, hal yang membuatku menyukai pelajaran biologi adalah seringnya diadakan praktikum di laboratorium.

Seperti pelajaran biologi di kelasku sabtu ini yang sudah sampai pada materi praktek sehingga pembelajaran dilangsungkan di ruang laboratorium.

Pada pertemuan sebelumnya Ibu Jenny sudah membagi kami ke dalam beberapa kelompok. Dan entah hanya sebuah kebetulan atau karena takdir, aku menjadi anggota di kelompok B yang diketuai oleh Astha bersama Anna, Ghio, dan Vina.

Di satu sisi aku merasa senang karena mendapat kesempatan satu langkah lebih dekat dengan Astha. Tapi, di sisi lain juga merasa gondok kerena sikap cuek cowok itu.

Sebelum pergi ke ruang laboratorium, di kelas tadi Ibu Jenny sudah menyampaikan beberapa arahan tentang apa yang harus kami lakukan. Sehingga saat tiba di laboratorium, setiap kelompok bisa langsung memulai.

Masing-masing kelompok berdiri mengelilingi meja bundar yang di atasnya sudah tersedia beberapa peralatan praktek. Sedangkan untuk bahannya kami diminta untuk membawa sendiri dari rumah, yaitu hati ayam mentah yang masih segar.

Di kelompok B yang bertugas membelinya adalah Vina. Kebetulan rumah cewek itu dekat dengan pasar yang banyak menjual daging ayam.

Sesuai dengan arahan Ibu Jenny, Astha mulai mengeluarkan hati ayam dari wadah plastik lalu memilih pisau dengan ukuran paling kecil agar lebih mudah menghasilkan potongan yang kecil pula.

Di saat Astha sibuk bekerja seorang diri, aku, Anna, Ghio, dan Vina yang tidak tahu harus melakukan apa, memilih bermain-main dengan tabung kaca berbagai ukuran di tengah meja. Kami tidak berani bekerja atas inisiatif sendiri tanpa arahan Astha karena takut melakukan kesalahan.

Sembari bermain dengan tabung kaca, sesekali aku juga memperhatikan pergerakan Astha yang begitu hati-hati ketika mengiris hati ayam untuk menghasilkan ukuran paling kecil dan tipis.

Tugas yang sedang kelasku kerjakan di laboratorium saat ini adalah tugas kelompok. Tapi, di kelompokku yang bekerja sejak tadi hanya Astha sendiri. Dan jika ia hanya bekerja sendiri maka tugasnya otomatis berubah menjadi tugas individu.

RASA TAK SAMPAI (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang