Sesuai yang sudah disepakati bersama, jam empat sore aku sudah tiba di taman kota untuk bertemu Deva. Awalnya kami berencana berangkat bersama, tapi tiba-tiba Deva mempunyai urusan mendadak sehingga cewek itu memintaku untuk berangkat sendiri lebih dulu.Sejak tiba sekitar lima menit yang lalu, aku masih belum turun dari motor. Aku berencana masuk ke dalam bersama Deva dan saat ini tengah menunggu balasan atas pesan yang aku kirim kepada satu menit yang lalu. Setelah dua menit menunggu balasan, akhirnya satu pesan cewek itu pun masuk.
Deva Meysha:
Sorry, Ra. Kayaknya gue sampe di sana setengah jam lagi. Lo masuk aja duluan sambil jalan-jalan.Aku menghela napas. Awalnya aku tidak mau membalas pesan Deva, tapi kemudian aku teringat hal lain.
Adara Ulani:
Gimana sama Agatha dan Indira. Mereka jadi datang, kan?Bisa dikatakan semuanya sudah diatur dengan baik oleh Deva. Mulai dari tempat, waktu, ajakan untuk Agatha dan Indira, serta apa yang akan kami lakukan nanti.
Semalam Deva sudah mengirim pesan kepada Agatha dan Indira, tapi belum mendapat balasan dari keduanya. Tadi pagi aku lupa menanyakan hal itu lagi dan baru ingat sekarang.
Deva Meysha:
Jadi, seharusnya sih mereka udah sampai di sana. Makanya gue bilang Lo masuk aja duluan sambil cari-cari mereka.Adara Ulani:
Oke, tapi Lo buruan datang. Gue gak tau harus ngehadapin keduanya kayak gimana kalo mereka ketemu.Setelah mengirim pesan itu, aku kembali menyimpan handphone di sling bag. Usai menitipkan motor kepada penjaga parkiran, aku pun mulai berjalan menuju gerbang masuk taman.
Karena ini hari Minggu, kondisi taman cukup ramai. Banyak muda-mudi sedang berjalan-jalan dengan pasangan mereka atau beberapa keluarga yang sedang berkumpul untuk menikmati akhir pekan.
Seperti usul Deva, aku memilih berjalan-jalan keliling taman sambil menunggu cewek itu datang. Meski tidak seperti orang lain yang semuanya memiliki pasangan minimal teman, aku tetap menikmati perjalananku walau hanya seorang diri.
Setelah sepuluh menit berlalu, aku berhenti dan memilih duduk di salah satu bangku karena lelah berjalan tanpa arah tujuan. Bertepatan dengan itu handphoneku berbunyi sebagai tanda adanya pesan masuk. Saat melihat pengirimnya adalah Deva, aku buru-buru membaca pesan itu.
Deva Meysha:
Dara, Lo di mana sekarang?
Buruan ke danau, Agatha sama Indira lagi berantem di sana.Usai membaca isi pesan Deva, aku segera pergi ke danau. Aku mengerahkan seluruh tenagaku untuk berlari agar cepat sampai di danau, mengingat lokasiku tadi cukup jauh dari tempat itu.
Banyaknya orang yang juga sedang bersantai di sekitar danau membuatku kesulitan menemukan keberadaan Agatha dan Indira. Terlebih semua orang terlihat tenang, tidak ada yang sedang berdebat atau berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA TAK SAMPAI (COMPLETED)
Novela JuvenilJudul awal "Just Friend" Peran sebagai pengagum rahasia sudah Adara Ulani jalani selama dua tahun. Selama itu Dara merasa sudah cukup hanya dengan memperhatikan sosok Adhyastha Prasaja secara diam-diam. Suatu hari, ketika tersebar kabar bahwa Astha...