Part 40

22.1K 514 6
                                    

Ceklek

Lea terjengkit kaget kala pintu terbuka secara tiba- tiba.

"El," gumamnya yang terkejut.

Lea langsung beranjak dari ranjang hendak menghampiri El.

El langsung merebut ponsel Lea.

"Siapa yang barusan kau telpon?" tanyanya dengan suara dinginnya.

Lea berusaha merebut ponselnya.

"Bukan siapa- siapa, tolong kembalikan ponselku," pintanya mencoba merebut ponselnya.

Brugh

El mendorong Lea hingga ia terhempas di atas ranjang.

Lea membuka mulutnya tak percaya kala El begitu kasar padanya.

Ting

Lea menoleh dengan cepat kala mendengar suara notifikasi dari ponselnya.

El memicingkan matanya kala melihat transferan masuk ke dalam ponsel Lea sebanyak 500 juta euro.

"Zen, siapa dia?" tanyanya sembari mendekati Lea di ranjang.

"Kamu tidak perlu tahu siapa dia, kembalikan ponselku," pintanya pada El.

"Siapa dia?" tanyanya sekali lagi di mana El masih mencoba untuk tetap bersabar.

"Bukan siapa- siapa, tolong kembalikan ponselku," pintanya sembari merebut ponselnya.

"SIAPA DIA LEA?" teriaknya begitu keras pada Lea.

Lea yang kali pertamanya dibentak seseorang, terjengkit kaget.

Dengan keterkejutannya , Lea mencoba menyadarkan dirinya.

"Temanku. Puas kau sekarang? Kembalikan ponselku sekarang," pintanya pada El.

"Lalu kenapa ia mengirimkan uang sebanyak itu padamu? Apa hartaku kurang untukmu?" tanyanya yang ingin tahu meski sebenarnya El sudah mendengar semua obrolan Lea dan Zen sejak tadi di luar pintu.

Lea diam, ia mencoba menahan tangisnya saat ini.

"JAWAB LEA, UNTUK APA KAMU MINTA UANG PADANYA?" bentak El dengan keras membuat air mata Lea langsung turun dengan sendirinya.

Lea masih bungkam dan mengusap kasar air matanya.

"Untuk membayarmu, kenapa?" tanya Lea balik membuat El menautkan alisnya dengan tajam.

"ZIKO!" teriak El begitu keras dan lantang.

Ceklek

"Ya tuan," jawab Ziko yang langsung menghampiri El.

"Bawa keluar baby Enzo!" perintahnya pada Ziko.

Ziko langsung membawa baby Enzo keluar dari kamar El.

Lea menatap arah lain di mana ia kini tengah berperang dengan pikirannya sendiri.

"Untuk membayarku? Lalu setelah membayarku apa yang akan kau lakukan?" tanya El dengan sengit dan sinis.

Lea tak menjawab apalagi menatap wajah El, ia lebih memilih untuk bungkam dan diam.

El langsung mengangkat dagu Lea dengan picingan matanya.

"Setelah membayarku, kau akan kemana?" tanyanya sekali lagi pada Lea.

Lea menelan salivanya dengan melemparkan tatapan tajam pada El.

"Pergi darimu!" jawabnya dengan singkat dan padat.

El yang mendengar hal itu terdiam dengan tatapan yang dalam pada manik mata Lea.

ASI untuk Bayi MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang