Part 24

30.4K 760 2
                                    

Sedangkan di tempat lain ada Ziko bersama dengan baby Enzo tengah berada di markas.

Ia sengaja menelpon Glen, Sarvel dan Alvino dengan kedok dipanggil El.

Nyatanya Ziko sendiri yang memanggilnya.

"Di mana El?" tanya Alvino yang sudah datang disusul Glen dan Sarvel di belakangnya.

Ziko menyunggingkan senyum sumringahnya membuat Alvino sudah menaikkan sebelah alisnya tajam.

"Hehe enggak ada. Aku yang memanggil kalian," jawabnya dengan senyum lebarnya.

Ketiganya sontak langsung mengelilingi Ziko.

"Kau sudah bosan hidup?" tanya Alvino dengan sengit.

"Sepertinya jika kita jual organnya satu persatu kita bisa keliling dunia," usul Glen yang diangguki oleh Sarvel.

Ziko hanya mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya tanda peace.

"Teman kalian memintaku untuk menjaga putranya selagi ia sedang bersama dengan Lea," beritahunya pada mereka bertiga.

Ketiganya sontak langsung duduk di sofa dengan helaan napas yang berat.

"Apa mereka sedang melakukan foto prewed?" tebak Glen membuat Sarvel dan Alvino menatapnya dengan jengah.

"Tuh anak kalau udah cinta begonya sampai lutut," olok Alvino geram.

"Lagian Lea juga enggak segampang Fera dulu. Ia sangat berbeda karena itu tuan El Zibrano tergila-gila dengannya," timpali Sarvel membuat Glen dan Ziko manggut-manggut paham.

"Iya juga sih, jadi kesempatan kita buat nikung Lea masih ada dong," sorak Glen dengan penuh semangat.

BRUGH

BRUGH

Sarvel dan Alvino dengan kompak memukuli Glen dengan bantal sofa.

"Bukankah kau sudah dilamar Flo? Jangan serakah, masih ada kita berdua yang jomblo," seru Sarvel yang tak ingin Glen ikut andil dalam mendapatkan Lea.

"Tahu tuh, Flo tahu kau bisa mati di tangannya," ujar Alvino menimpali.

Ziko yang melihat adu mulut itu sontak menyeletuk.

"Bagaimana bisa kalian sibuk berebut sedangkan El belum tentu akan memberikannya," celetuknya yang mana hal itu seketika langsung membuat mereka bertiga menoleh menatap Ziko.

"Kalian tahu caranya membedah organ tubuh?" tanya Alvino sembari menggulung lengan kemejanya hingga siku.

"Jangankan membedah, mengambil ginjal dan hatinya aku bisa melakukannya," seru Glen yang yang langsung beranjak dari sofa.

"Apa yang akan kalian lakukan?" tanya Ziko kala Sarvel mengambil alih baby Enzo ke dalam bopongannya.

"Hei son, setelah ini kita akan party setelah kami menjual ginjal dan hati pamanmu, kau senang bukan?" Baby Enzo tersenyum sembari mengulum jempol tangannya.

Sarvel yang melihat hal itu sontak tertawa pelan dan melihat kedua temannya membawa Ziko untuk dieksekusi.

•••

Hari sudah malam namun Lea belum kunjung pulang ke rumah El.

Tadi sore ia baru saja dari rumah sakit forensik hanya untuk menunggu hasil autopsi Nancy.

Dan kini ia berjalan tanpa tahu kemana ia pergi?

Sedikit terkejut kala melihat hasilnya yang begitu mengerikan.

10 tusukan pada perutnya?

Apa ia sungguh seorang manusia?

Bagaimana bisa ia tega melakukannya pada Nancy?

ASI untuk Bayi MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang