Part 67

13K 294 2
                                    

Kini Glen sudah sampai di mansionnya.

Ya setelah kejadian pembunuhan di dekat apartemennya, kini ia mengajak Flo untuk pindah ke mansionnya.

Setidaknya Glen merasa aman saat Flo berada di markasnya karena banyaknya anak buah yang berjaga dan jarak dari markas yang tidak terlalu jauh.

Glen masuk ke dalam rumah dan tidak  melihat siapapun di lantai satu.

Ia menaiki tangga untuk memeriksa Flo di lantai atas.

Dengan sedikit ragu dan takut, Glen membuka pintunya sembari memanggil nama Flo.

"Flo," panggilnya sembari membuka pintu.

"Kau sudah pulang?" tanya Flo yang langsung turun dari ranjang menghampiri Glen.

Glen hanya mengangguk dan malah gagal fokus dengan pakaian Flo.

"Yaa, apa kau lelah?" Glen menggelengkan kepalanya meski ia sedikit mabuk saat ini.

"Aku tidak bisa tidur, apa kau mau mengajariku boxing?" pintanya dengan wajah yang menggemaskan di mata Glen.

Glen lalu menyentil dahi Flo.

"Awww," teriak Flo sembari memegangi dahinya.

"Bukankah sudah kubilang jangan memakai baju pendek seperti ini. Banyak pengawal di mansion," marahnya pada Flo.

"Emang kenapa sih, orang mereka jaga di luar," bantah Flo yang kesal dengan Glen.

"Tetep aja jangan memakai baju pendek," ketus Glen dengan kesal.

"Gimana, kau mau?" tanya Flo sembari membuntuti Glen yang berjalan ke kamarnya.

Glen hanya berdeham membuat Flo melompat kegirangan.

•••
Kini mereka telah berada di ruang olahraga milik Glen yang terletak di ruang bawah tanah.

"Yaaa, apa kau pernah merasakan pukulanku sebelumnya?" tanya Flo sembari memasang sarung tangannya.

"Kau ingin taruhan?" tawari Glen yang mana kini kondisinya setengah mabuk.

"Taruhan apa?" tanya Flo yang malah tertarik dengan hal itu.

"Siapa yang bisa membuat lawan KO dalam waktu 10 menit, dia harus mencium yang menang, bagaimana?" ujarnya membuat Flo diam sejenak sembari menggerakkan kakinya untuk mengalihkan rasa gugupnya.

"Oke siapa takut," jawabnya membuat Glen tersenyum tipis.

Flo memulai memasang kuda-kuda membuat Glen ingin sekali mengalahkannya agar ia bisa mendapatkan ciuman dari Flo.

Berhubung Glen masih bisa menahan diri, ia akan mencoba untuk tidak curang.

Pertarungan pun dimulai dan Glen akui jika Flo lumayan gesit dan cepat dalam menangkis dan menyerangnya.

Hingga dititik di mana Glen tak bisa menahan gejolak dalam dirinya.

Brugh

HAP

Glen memeluk tubuh Flo membuat Flo meletakkan kedua tangannya di depan dada sebagai sikap siaga dan waspadanya.

Keduanya saling bertatapan begitu lama di mana Glen sedang mengontrol dirinya saat ini.

Lebih tepatnya mengontrol nafsu dan gairahya.

"Aku belum mengalahkanmu," ucap Flo mengalihkan perhatian Glen.

Glen masih diam dan meneliti setiap inci wajah cantik Flo.

"Bagaimana jika kamu kembali saja ke LA? Di sini sangat bahaya," ucapnya dengan lirih di mana Glen sendiri juga takut untuk mengatakan hal itu.

Flo mengerutkan keningnya tanda tak suka dengan hal itu.

"Tidak," tolaknya dengan tegas.

"Aku akan berbicara pada om Burton agar tidak menjodohkanmu lagi, dengan begitu kamu bisa hidup tenang di sana," beritahu Glen dengan baik- baik.

"Aku akan tetap di sini. Aku akan menuruti semua ucapanmu, aku akan melakukan semua perintahmu, karena itu ajari aku untuk bisa bertarung, dengan begitu aku akan bisa menjaga diri tanpa membuatmu merasa cemas atau takut," ucapnya dengan bersungguh-sungguh membuat Glen merasa semakin ketakutan untuk kehilangan Flo apalagi melihatnya terluka.

"Bagaimana, kau mau kan mengajariku? Atau aku akan belajar dengan orang lain saja asal biarkan aku tetap di sini?" tawarnya membuat Glen menelan ludahnya.

"Kenapa minta ajari orang lain jika aku bisa mengajarimu," ucapnya sembari mengangkat tubuh Flo dan membantingnya secara perlahan di atas ring.

(MAAF YA KALAU GAMBARNYA ATAS BAWAH ENGGAK SAMA, HANYA SEBAGAI ILUSTRASI AJA)

"Aku sudah mengalahkanmu," ucap Glen pada Flo.

Glen langsung menyambar bibir manis nan pink milik Flo.

Flo yang kali pertamanya mendapatkan ciuman manis dari Glen sedikit tertegun sampai ia tak membalas lumatan tersebut.

"Akhhh," ringis pelan Flo kala Glen menggigit kecil bibir bawahnya agar terbuka.

Flo lalu mengalungkan tangannya pada leher Glen dan membalas lumatan tersebut.

Kini Flo malah teringat akan masa SMA.

Di mana Glen lah yang mencuri first kissnya.

Flo tersenyum di sela ciumannya membuat Glen semakin terbuai dan enggan untuk memberikan kesempatan Flo bernapas.

Dan ciuman manis di atas ring itu berakhir dengan sempurna.

ASI untuk Bayi MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang