Brum brum
Motor moge itu memasuki pelataran luas mansion El.
Dengan cepat Lea turun dan memanggil pengawal untuk membantu El.
"Tolong bantu...Elll," kaget Lea kala El langsung mengangkat tubuhnya masuk ke dalam mansion tanpa memedulikan bahunya yang tadi sempat tertembak oleh Tera.
"Panggilkan Oclas untuk datang kemari," pintanya pada pengawal yang membuntutinya krena rasa cemas.
"Baik tuan," jawabnya yang segera pergi untuk memanggil Oclas.
El membawa Lea ke kamar untuk menghentikan pendarahannya selagi Oclas belum datang.
"El bahumu..," ucapan Lea terhenti kala El mendudukkannya di tepi ranjang dan ia berlari ke kamar mandi entah mengambil apa.
Tak lama El kembali dengan membawa secarik kain putih.
Ia lalu mengikatnya pada bahu Lea untuk menghentikan pendarahannya.
"Shhh," ringis Lea kala ikatannya begitu kencang.
"Bertahanlah, Oclas akan segera datang," ujarnya pada Lea sembari sesekali meniup bahu Lea.
"Bagaimana dengan bahumu sendiri, ambillah kain aku akan mengikatnya," suruhnya pada EL sembari menahan rasa sakit pada bahunya.
"Bahuku tidak parah, yang terpenting kamu dulu," jawabnya berbohong sembari meniupi bahu Lea dengan cemas di mana ia sesekali berdecak dan mengumpat kala Oclas tak kunjung datang.
BRAK
"El apa kau tak apa- apa?" teriak Oclas yang berlari tergopoh- gopoh menghampiri El.
"Tolong periksa wanitaku," pintanya pada Oclas sembari menarik tangan Oclas untuk duduk di hadapan Lea.
"Astaga, apa yang terjadi dengan kalian?" tanya Oclas dengan cemas kala melihat baju Lea sudah penuh dengan darah.
"Jangan mengintrogasinya, cepat obati dia," sarkas El kala Oclas banyak bertanya ini itu.
Oclas berdecak sembari menatap kesal El lalu segera memberikan pertolongan pertama pada Lea.
Setelah selesai mengobati Lea kini Oclas menatp bahu El.
"Cepat duduk sini, aka kuobati lukamu," pintanya pada El.
"Tidak. Udah cepat pulang," usirnya pada Oclas.
"Ckkk," decak Oclas lalu menatap Lea.
"Tolong beritahu ia untuk mengobati lukanya, besok aku akan kembali untuk mengganti perbanmu," pesannya pada Lea.
Lea hanya mengangguk sembari melemparkan senyum manisnya pada Oclas.
"Terima kasih sudah mengobatiku," ucapnya pada Oclas yang diangguki olehnya.
"Udah enggak usah cengar- cengir lo, cepet keluar," usirnya pada Oclas di mana ia sangat kesal kala keduanya berinteraksi dengan asyik tanpa mengingat ika di sana ada dirinya.
Oclas berdecak lalu mengumpati El sebelum menutup pintunya.
El lalu menatap Lea di mana tatapan Lea kini begitu tajam dan galak padanya.
"Aku akan mandi lebih dulu," pamitnya pada Lea yang hendak pergi ke kamar mandi.
"Duduk!" pintanya pada El dengan tegas dan singkat.
El yang mendengar perintah itu dengan patuh dan tunduk ia langsung duduk di hadapan Lea.
"Lepas bajumu!" perintahnya sembari beranjak dari ranjang untuk mengambil kota obat.
![](https://img.wattpad.com/cover/340899315-288-k98953.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASI untuk Bayi Mafia
Teen FictionEl Zibrano Alemannus, duda muda beranak satu dengan paras yang begitu rupawan dan mempesona. Menjadi miliarder di usia muda membuat wanita manapun mengantri untuk menjadi ibu susu putranya. Sayang sekali, tuan muda El yang tampan nan bejat bersumpah...