Sedangkan di tempat lain Glen dan Sarvel masih sibuk melawan anak buah Arga yang tak ada habisnya.
Sialnya lagi mereka hanya membawa satu revolver tanpa ada cadangan peluru.
Dan bangsatnya lagi, anak buah El tak kunjung datang dengan Alvino.
Apa mereka juga dikeroyok saat menyelamatkan Oliv?
Memang anak buah Arga tidak begitu memiliki bela diri yang kuat dan cakap, mereka hanya berjumlah banyak dan tong kosong.
Karena Arga memang merekrut sembarang orang tanpa melihat kemampuannya.
Yang dibutuhkan Arga hanyalah banyaknya anggota.
Bukan keahlian dan kemampuannya.
Dan itu Arga gunakan untuk mengeroyok dan mengelabui musuhnya disaat ia berada di waktu yang terdesak.
Dan tak lama dari itu, Alvino datang dengan Oliv yang ia bopong dan para pengawal yang berada di belakangnya.
"Cepat bantu mereka," suruh Alvino sembari mendudukkan Oliv di kursi besi.
"Yeayyyy Alvino datengg," teriak Zen membuat Alvino tersenyum samar.
Dan benar saja, tak butuh waktu lama semua pengawal Arga tumbang dengan sekali babat.
Ziko dan Zen melompat kegirangan membuat Glen dan Sarvel hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.
"GLEN SARVEL AWAS!" teriak Alvino kala beberapa pria dengan balok kayu tiba- tiba saja muncul dari belakang mereka berdua.
Bugh
Bugh
Glen dan Sarvel tersungkur ke depan ketika terpukul balok kayu besar itu.
Alvino langsung menghampiri para pria itu diikuti oleh Ziko dan Zen.
Hanya berbekal bela diri dan kedua tangan, Alvino nekat melawan mereka yang bersenjata balok kayu besar- besar karena revolvernya sudah habis saat ia gunakan untuk menyelamatkan Oliv tadi.
Sayang sekali Ziko dan Zen yang memang tak secakap dan selihai Alvino dan yang lainnya beberapa kali terpukul ke belakang.
Glen dan Sarvel yang melihat hal itu merasa tak tega dan mencoba untuk bangun untuk membantu mereka bertiga.
"Ayo Vel bantu mereka, tanpa Ziko kita tidak bisa ke alam baka," ajak Glen sembari berusaha berdiri dan membantu Sarvel.
"Siapa yang menyuruh pria kemayu itu untuk ikut dengan kita, kenapa tidak ditinggalkan saja di tengah jalan tadi," dumelnya sembari meringis kesakitan kala mencoba berdiri.
Keduanya dengan langkah yang sempoyongan dan punggung yang terasa begitu sakit, membantu mereka bertiga.
Namun mereka malah beberapa kali terkena pukulan.
"Yaaa, bangsat. Cepat bangun, apa kalian akan berbaring di sana sampai nanti malam?" teriak Alvino kala melihat sekilas Glen dan Sarvel yang sudah terbaring di lantai dengan wajah yang babak belur dan mata yang sayu.
"Yaaa, berandal. Kau kira kita berbaring karena sedang tiduran, kita tak kuat lagi melawan mereka," jawab Glen mencoba bergurau.
"ZIKO AWAS," teriak Zen sembari mendorong Ziko begitu kuat.
Bugh
Zen langsung terjerembab di lantai karena pukulan pria besar itu.
Ziko membelalakkan kedua matanya kala melihat Zen sudah pingsan terbaring di lantai.
Dengan cepat ia berlari menghampiri Zen yang terkapar di lantai.
"Yaaa, kau tak apa- apa?" tanya Ziko sembari menggoyang- goyangkan tubuh Zen.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASI untuk Bayi Mafia
Fiksi RemajaEl Zibrano Alemannus, duda muda beranak satu dengan paras yang begitu rupawan dan mempesona. Menjadi miliarder di usia muda membuat wanita manapun mengantri untuk menjadi ibu susu putranya. Sayang sekali, tuan muda El yang tampan nan bejat bersumpah...