Siang hari Glen segera pulang setelah mendapatkan telpon dari Flo jika Burton datang.
Kini ia telah tiba di mansionnya dan memang terlihat ada mobil sedan di halaman rumahnya.
"Kenapa om Burton datang dengan tiba- tiba tanpa memberitahuku?" gumamnya yang sedikit merasa aneh saat papanya Flo datang ke mansionny tanpa memberitahu dirinya.
Dengan cepat Glen masuk ke dalam mansion dan terlihat Burton beserta Flo tengah duduk di ruang tengah.
"Om," sapanya pada Burton dengan sopan.
Burton hanya mengangguk sekilas lalu Glen duduk di samping Flo.
Burton berdeham sekilas membuat Glen mendadak gugup tak karuan.
"Sudah berapa lama kalian tinggal berdua?" tanya Burton ingin tahu kejujuran Glen.
"Hampir 1 bulan," jawaban yang sama seperti jawaan Flo tadi.
Burton manggut- manggut pelan sembari menghembuskan asap rokoknya.
"Kenapa tidak memberitahuku jika Flo di sini? Apa kau tahu kenapa ia datang kemari?" tanya Burton dengan dingin pada Glen.
"Untuk menghindari perjodohan," jawab Glen jujur membuat Burton kembali mengangguk.
Burton menatap jam tangannya di mana ia harus kembali ke hotel untuk persiapan penerbangan nanti malam.
"Calon besanku bilang jika kau pria yang diajak Flo ke club, apa saja yang sudah kalian lakukan selama di mansion berdua?" tanya Burton yang tepatnya mengintrogasi Glen dan juga mengetes kejujurannya.
Flo yang melihat papanya terus mengintimidasi Glen sontak langsung buka suara.
"Pa cukup, jangan terus mengintrogasi Glen. Flo akan kembali dengan papa malam ini, sekarang kembalilah lebih dulu ke hotel," usirnya membuat Glen dengan reflek langsung menatap Flo dengan tatapan yang terkejut.
Burton tampak manggut- manggut dan mematikan rokoknya di asbak.
"Baik, papa hanya ingin tahu sejauh apa hubungan kalian selama berada di mansion berdua," ujarnya dengan enteng.
"Tunggu, Flo akan ikut dengan om? Kembali ke LA?" tanya Glen yang kini langsung buka suara.
Burton hanya mengangguk.
"Apa untuk dijodohkan dengan pilihan om?" Burton kembali mengangguk membuat Flo menatap Glen yang tampak takut dan cemas saat ini.
"Yaudah ya, kalau gitu papa pergi dulu," pamitnya pada mereka berdua yang langsung diangguki oleh Flo.
Glen langsung mengantar Burton ke depan selagi membicarakan sesuatu berdua.
Flo yang harus pergi nanti malam sontak bergegas untuk berkemas.
Ada rasa sedikit berat dan sedih saat ia harus meninggalkan mansion Glen.
Lebih tepatnya meninggalkan orang yang ia cintai.
Cintai? Sejak kapan rasa itu datang pada Flo?
Entah mungkin Flo tanpa sadar sudah merasakan cinta Glen sejak lama di mana ia selalu merasa aman dan tenang setiap kali disisinya.
"Argh shit, kukira pak tua itu tak akan mencariku, nyatanya ia sudah sampai sini saja tanpa memberitahuku," dumelnya pada papanya sembari melipat baju- bajunya di dalam koper.
"Haruskah aku kembali? Rasanya sedikit berat untuk meninggalkan Paris, padahal aku dulu begitu membenci kota ini," gumamnya sendiri di mana ia mengenang saat- saat ia membenci kota Paris beserta kenangannya dulu bersama Glen.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASI untuk Bayi Mafia
Fiksi RemajaEl Zibrano Alemannus, duda muda beranak satu dengan paras yang begitu rupawan dan mempesona. Menjadi miliarder di usia muda membuat wanita manapun mengantri untuk menjadi ibu susu putranya. Sayang sekali, tuan muda El yang tampan nan bejat bersumpah...