Setelah membersihkan dirinya di markas tadi, kini El telah sampai di mansion hanya dengan hitungan beberapa menit saja.
Dengan langkah yang lebar ia berjalan menuju tempat olahraganya untuk segera menemui wanitanya.
Kosong.
El tidak melihat keberadaan Lea di saa.
"SAYANG," panggilnya sembari mencari keberadaan Lea d spot- spot tempat olahraga ataupun ruang ganti.
Namun, ia tak menemukan keberadaan wanitanya.
"PENGAWAL!" teriaknya dengan keras sembari berjalan mondar- mandir dengan cemas.
Tak beberapa lama datanglah para pengawal menghampiri El.
"Iya tuan," katanya
"Di mana wanitaku? Apa kalian melihatnya?" tanya El dengan suara yang sedikit ditekan.
"Nona sedang renang tuan," jawab salah satu dari mereka yang tadi melihat Lea berjalan menuju ke kolam renang.
"Renang?" pengawal itu mengangguk dengan sedikit ragu dan juga takut.
Dengan cepat El pergi menuju ke kolam renang.
"Gawat, bagaimana jika setelah ini bola mata kita dicongkel oleh tuan El?" ujar pengawal yang tadi menjawab jika Lea sedang renang.
"Kau yang menjawab, kenapa kami ikut dicongkel bola matanya," jawab temannya yang tak ingin ikut- ikut terkena masalah.
"Yaa, apa kau sungguh tega membiarkan mataku dicongkel? Kita sudah lama berteman dan bekerja di sini," katanya dengan takut sembari memegangi tangan teman- temannya.
"Aku tahu kita berteman, tapi jika urusan hukuman, kita pikirkan diri kita sendiri- sendiri, oke?" kata satunya yang mana mereka bergegas berlari keluar dari ruang olahraga.
"Yaaa," teriaknya dengan suara yang gemetar karena ketakutan.
Pengawal itu menghentak- hentakkan kakinya sembari memukuli mulutnya.
"Kenapa kau sangat jujur sekali tadi, bagaimana jika matamu setelah ini lepas dari tempatnya hanya perkara tak sengaja melihat nona Lea sedang renang, apa kau tak merasa kasihan jika anggota tubuhmu tidak lengkap?" gerutunya mengomeli mulut dan matanya sendiri.
Pengawal itu bergegas pergi keluar dari ruang olahraga untuk segera melakukan sesuatu menghindari El.
Sedangkan El dengan langkah lebar dan rasa penasarannya segera menuju ke kolam renang yang ada di samping mansion.
Langkah El langsung terhenti saat melihat wanitanya saat ini.

El melihat kanan kirinya sembari membungkam mulutnya tak percaya kala melihat pakaian Lea saat ini.
"Yaaa," teriaknya dengan spontan yang mana hal itu begitu mengejutkan Lea.
Lea langsung menenggelamkan tubuhnya sebatas leher dengan malu dan juga terkejut bukan main karena melihat keberadaan El di sana.
"Ka- kapan kamu pulang?" tanyanya dengan gugup.
El sedikit mendekat ke tepi kolam renang.
"Baju apa yang kamu pakai sekarang? Bagaimana jika para pengawal melihatmu? Kenapa sangat pendek dan terbuka sekali?" omelnya tanpa henti sembari menatap marah Lea saat ini.
"Ini baju renang, apa salahnya jika terbuka dan sangat pendek," jawabnya sembari mengambang- ngambang lucu dan menggemaskan di mata El saat ini.
El beberapa kali menelan salivanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASI untuk Bayi Mafia
Teen FictionEl Zibrano Alemannus, duda muda beranak satu dengan paras yang begitu rupawan dan mempesona. Menjadi miliarder di usia muda membuat wanita manapun mengantri untuk menjadi ibu susu putranya. Sayang sekali, tuan muda El yang tampan nan bejat bersumpah...