El Zibrano Alemannus, duda muda beranak satu dengan paras yang begitu rupawan dan mempesona. Menjadi miliarder di usia muda membuat wanita manapun mengantri untuk menjadi ibu susu putranya.
Sayang sekali, tuan muda El yang tampan nan bejat bersumpah...
Lea sedikit merasa curiga dengan pria yang mengaku sebagai sepupunya El ini.
Sudah hampir 45 menit mereka dalam perjalanan tanpa tujuan yang jelas.
"Sebentar lagi kita akan sampai," ujar Jemy sembari belok memasuki pelataran paving yang begitu kotor dengan daun- daun kering.
Lea mengernyitkan keningnya kala mobil Jemy hampir memasuki bangunan tua.
Dengan cepat Lea mengirimkan lokasinya pada Nico lalu menyimpan ponselnya di dalam saku.
Bukannya Lea bodoh dan tidak tahu jika Jemy sedang memiliki niat buruk, namun Lea memiliki firasat yang sangat kuat jika ia harus mengikuti Jemy.
Seakan ada sesuatu yang menariknya untuk ikut Jemy ke sana.
Dan Lea tipe orang yang sangat penasaran dengan hal yang sangat berbahaya dan beresiko tanpa memedulikan dirinya sendiri.
Bagi Lea, apa yang perlu ditakuti selama ia bisa mengatasi semuanya sendiri.
Lea sangat percaya dengan bela diri yang papanya ajarkan, dengan bekal itu Lea merasa aman dan tidak takut dalam menghadapi apapun.
"Kenapa kita kemari?" tanya Lea pada Jemy.
"Kamu akan tahu setelah sampai di dalam," jawab Jemy dengan santai tanpa menunjukkan gelagat yang mencurigaka atau berniat jahat.
Lea mengedarkan pandangannya kala mobil Jemy memasuki parkiran bawah tanah.
Jleg
Lea baru sadar jika mobilnya sudah berhenti.
"Ayo turun," ajaknya pada Lea.
Lea langsung turun tanpa merasa takut atau curiga sedikitpun
Jemy berjalan di depan untuk memimpin dan menunjukkan jalannya pada Lea.
"Tunggu," ucap Lea tiba- tiba membuat Jemy berbalik dan menatap Lea yang sudah menodongkan pistol ke arahnya.
Lea sedikit terkejut kala Jemy mengeluarkan pistol yang ia sembunyikan di lengan jaketnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada apa nona?" tanya Jemy dengan santai dan senyuman yang menjengkelkan.
"Kau bukan sepupunya El kan?" Jemy tertawa lalu merogoh jaketnya menunjukkan fotonya dengan El di ponselnya.
Lea memicingkan matanya kala melihat foto mereka berdua yang terlihat begitu akrab dan dekat sekali.
"Kau percaya sekarang nona?" tanya Jemy sembari menyimpan ponselnya.
"Lalu kenapa kau membawaku kemari?" tanya Lea dengan pistol yang masih setia mengarah pada Jemy.
"Kau akan tahu setelah masuk ke dalam nanti nona, jangan banyak bertanya, ayo kita masuk dan lihat sendiri kejutanmu di dalam," kata Jemy membuat Lea mengumpat dan mengikuti langkah Jemy yang membawanya masuk ke dalam.