Sedangkan di luar, tepatnya di dalam mobil, ada El yang begitu mencemaskan Lea yang sejak tadi tak kunjung keluar dari dalam rumahnya.
"Awas saja sampai dia menyentuh wanitaku, aku tak akan tinggal diam, akan kukuliti dia hidup- hidup setelah ini," ancamnya pada Tera sembari mengetuk- ngetukkan jemarinya di stir mobil di mana ia sedang gelisah an cemas saat ini.
"Shit, kenapa aku membiarkan Ziko ikut bersama mereka menjemput Zen, jika ada dia di sini mungkin aku bisa sedikit tenang," dumelnya yang kini sedikit menyesali kala Ziko tidak ada di dekatnya.
"Sepertinya mereka sudah begitu akrab hingga kemanapun mereka selalu berempat," gumam heran EL sembari melihat ponselnya untuk mengalihkan perhatiannya dari Lea.
El yang teringat akan rencananya untuk nanti malam lantas memilih untuk memesan tempat dinner selagi menunggu Lea selesai.
Ia juga meminta pegawai malnya untuk memilihkan beberapa gaun dan dress keluaran terbaru untuk di kirim ke mansionnya.
"Tempat dinnernya udah, gaun sama perhiasan udah, apalagi yang kurang, oh ya bunga," serunya yang kini tengah sibuk mencari dan memilih untuk mempersiapkan dinner nanti malam.
Ya El sengaja melakukan dinner dadakan ini tanpa berniat untuk memberitahu Lea karena ia akan melakukan sesuatu momen yang penting dan istimewa malam ini.
Di mana El tak ingin Lea pergi dari kehidupannya.
Karena itu El akan mempertegas hubungan ini dan akan mengikat Lea dalam sebuah hubungan yang pasti dan menyakinkan.
Untuk urusan restu mama, sepertinya Tesa begitu setuju EL dekat dengan Lea.
Apalagi mengingat mamanya yang kini lebih sering menanyakan Lea dibanding putranya sendiri.
El senang kala melihat respon mamanya begitu di luar dugaan El.
Ditambah Lea benar- benar wanita yang diterima dengan welcome oleh Tesa dan keduanya begitu mudah berbaur dan sangat akrab.
Berbeda halnya dengan Fera dulu.
"Restauran sudah, bunga udah, dres udah, cincin udah. Apalagi yang kurang?" gumamnya yang bertanya pada dirinya sendiri.
"Tentu Lea yang akan menjadi pelengkapnya malam ini," jawabnya sendiri sembari tersenyum malu- malu dan menggigit gemas dasinya.
"Arghhhh kenapa aku sangat gugup sekali saat ini, padahal dinnernya masih nanti malam," gumamnya sembari melemparkan ponselnya ke samping kemudi dan memegangi dadanya.
"Apa aku harus periksa jantung dulu pada Oclas sebelum dinner nanti malam? Kenapa jantungku berdebar begitu cepat dan hebat sekali, apa ini sungguh tak apa? Kurasa setelah kehadirannya membuat jantungku kurang sehat, ia benar- benar membuatku selalu sakit jantung," gumamnya sendiri sembari tersneyum malu- malu dan menggigiti dasinya.
DOR
El terjengkit kaget kala mendengar suara tembakan tersebut.
"SHIT!" umpatnya yang langsung keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumah Lea.
BRAK
El menendang pintunya hingga terbuka lebar.
Tatapan El begitu tajam dan sinis kala melihat Lea terduduk di lantai sembari memegangi bahunya yang sudah bercucuran darah.
"Diam di tempatmu jika kau tak ingin melihat wanitamu mati di sini," perintah Tera pada El.
El langsung menodongkan revolvernya balik pada Tera.
Lea yang melihat El menodongkan pistolnya pada Tera, kini berusaha untuk bangun namun Tera dengan cepat langsung menginjak kakinya.
"Arghh," ringis Lea kesakitan kala kakinya di injak dengan high heels boots tersebut.
EL memicingkan matanya tajam kala melihat hal itu.
"Cepat singkirkan kakimu darinya sebelum kutembak kepalamu!" peringati El membuat Tera tersenyum miring sembari menempelkan pistolnya pada kepala Lea.
"Coba tembak saja jika kau ingin melihatnya mati di sini," suruh Tera membuat El mengetatkan rahangnya.
El melihat sekitar ruang tengah yang mana begitu banyak pengawal yang mengelilingi Tera dan Lea.
"Turunkan senjatamu, apa yang kau inginkan darinya?" tanya EL pada Tera sembari maju secara perlahan.
"Tetap di tempatmu!" tekannya pada El kala melihat EL perlahan maju mendekatinya.
"El kumohon jangan lakukan itu, keluarlah! Aku bisa mengatasi hal ini," pinta Lea pada El yang mana ia sangat ketakutan sekali jika El akan menghabisi Tera setelah tahu dirinya terluka.
Tera semakin menekan injakannya membuat Lea menahan bibirnya untuk tidak terbuka agar hal itu tidak mengompori EL untuk gegabah dan melukai Tera.
El yang teringat akan ucapan Oliv, kini berusaha sekeras mungkin untuk menahan tangannya untuk tidak membuat banyak mayat sekarang.
Bukan El tidak mampu melawan Tera dan para pengawalnya, ia hanya tak ingin Lea pergi dari sisinya.
Karena itu El berusaha sekuat mungkin untuk merendam emosinya saat ini meski ia sangat ingin menembak kepala Tera.
Hanya dengan pistol remahan seperti itu, tak membuat El gentar untuk terkena pelurunya.
Ia lebih cemas dan khawatir dengan luka Lea saat ini.
"Apa yang kau inginkan, katakan saja aku akan melakukannya," pinta El sembari menyimpan revolvernya di dalam jas.
Tera tersenyum miring mendengar tawaran itu.
Lea yang melihat El menyimpan revolvernya kini sedikit bisa tenang meski ia ketakutan saat ini.
Ketakutan jika ia akan melihat mayat lagi.
"Jangan ikut campur dengan urusanku. Pergilah dan tinggalkan ia di sini," pintanya pada El.
El menelan salivanya dan tatapannya bertemu dengan Lea.
Melihat luka di bahu wanitanya benar- benar membuat emosi dan amarah El ingin sekali membludak saat ini.
Namun sekeras mungkin El menahannya agar ia bisa menyakinkan Lea jika ia tak akan membunuh siapapun lagi demi dirinya, melainkan akan melindunginya sebisa mungkin dari siapapun yang menyakitinya.
"Baik," ucap El yang berbalik begitu saja melenggang pergi keluar dari rumah Lea.
Tera yang melihat hal itu kini menyunggingkn senyum kemenangannya.
Di mana ia merasa menang dan berkuasa akan Lea saat ini.
Sedangkan Lea yang melihat El keluar begitu saja kini malah merasa cemas dan was- was.
El Zibrano? Menyerah begitu saja?
Tidak. Itu bukankah sosok dari seorang El Zibrano Alemannus .
Ia adalah seorang iblis berwajah tampan.
Brum brum brum
Lea menelan salivanya kala melihat El menaiki motor moge dan masuk ke dalam rumah.
Tera yang melihat hal itu memicingkan matanya sembari mengarahkan pistolnya untuk menembak El.
DOR
Lea yang terduduk di lantai sedikit terkejut dengan suara tembakan tersebut.
El dengan gesitnya menghindari dari tembakan Tera lalu melakukan Burnout atau membuat ban belakang motor berputar saat berhenti hingga mengeluarkan asap yang begitu banyak di dekat Lea.
Tera yang terkena kepulan asap tersebut otomatis mundur ke belakang tanpa tahu El telah membawa pergi Lea.
"Cepat kejar mereka!" teriaknya sembari berlari mengejar El yang membawa pergi Lea dengan motor mogenya.
DOR
Satu tembakan itu lolos meluncur mengenai bahu kanan El.
Namun hal itu tak membuat El gagal kabur untuk menyelamatkan wanitanya.
Ia adalah seorang pembalap motor yang handal dan keren.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASI untuk Bayi Mafia
Dla nastolatkówEl Zibrano Alemannus, duda muda beranak satu dengan paras yang begitu rupawan dan mempesona. Menjadi miliarder di usia muda membuat wanita manapun mengantri untuk menjadi ibu susu putranya. Sayang sekali, tuan muda El yang tampan nan bejat bersumpah...