°°°
Glen tiba di apartemen tepat pukul 2 dini hari.Tubuhnya sudah begitu lelah sekali dan kakinya begitu berat saat ini seakan tak kuasa meski hanya untuk berjalan menuju ke kamar.
Mata yang tadinya begitu lengket seketika terbuka kala melihat Flo berbaring di sofa.
"Kenapa ia tidur di sofa?" gumamnya sembari berjalan menghampiri Flo di sofa.
Perlahan Glen berjongkok di depan Flo.
Wajah cantik yang begitu damai sekali saat tidur diam-diam membuat Glen tersenyum.
Hingga Glen memberanikan diri untuk menyingkirkan rambut panjang yang menutupi wajah cantik Flo tersebut.
Kini ia bisa dengan leluasa memandangi wajah cantik Flo.
Flo yang merasa terusik sontak mengerjapkan matanya membuat Glen sedikit terkejut dan langsung menarik tangannya.
Flo menatap Glen dan beberapa kali mengerjapkan matanya.
"Kau baru pulang?" tanya Flo yang langsung duduk sembari mengusap kedua matanya agar terbuka lebar.
Glen dengan keadaan masih jongkok kini menatap muka bantal Flo dengan senyuman yang tipis.
"Lain kali jangan tidur di sini. Banyak nyamuk," bohongnya dengan ketus sembari beranjak dari jongkoknya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil bir dingin.
Hingga tatapan Glen tertuju pada meja makan.
Terlihat ada beberapa menu yang dihidangkan, di atas meja makan yang biasanya kosong tersebut.
"Kau ingin makan? Akan kupanasi sebentar," ucap Flo sembari mencepol rambutnya ke atas.
Glen menatap Flo yang tampak begitu gesit dalam memanaskan makanan untuknya.
"Kau dari mana? Kumpul sama El?" tanya Flo sembari menyalakan microwavenya.
"Tidak. Aku baru saja kerja keras," jawabnya sembari membuka kaleng birnya.
Flo hanya manggut-manggut tanpa kembali bertanya.
Glen yang tengah menenggak birnya sontak langsung menyemburkan minuman dingin itu kala tatapannya tak sengaja melihat kaki jenjang Flo.
"Iiii jorok banget sih," marah Flo kala terkena semburan bir dingin tersebut.
"Yaaa! Kemana celana panjangmu? Kenapa kau malah mengenakan hot pants seperti itu?" marah Glen membuat Flo memutar bola matanya dengan malas.
"Enggak usah ngatur-ngatur pakaianku, atur aja dirimu yang tak laku-laku itu," ketusnya sembari mengusap lengannya dengan tisu akibat semburan dari Glen barusan.
Glen berdecak kala mendengar olokan tersebut.
Ia langsung menenggak hingga habis birnya kala kaki jenjang Flo benar-benar membuat dirinya gerah body.
"Oh ya, besok malam mungkin aku tidak akan pulang. Aku ada party sama temen-temen cewek SMA di club, tak apa kan jika kumasakkan sore hari? Nanti kau tinggal manasi saat pulang dari kantor," ucap Flo yang begitu perhatian dengan Glen.
Glen yang mendengar hal itu sontak langsung melemparkan kaleng birnya ke tempat sampah dengan wajah yang masam.
"Terserah, mau kau tidak pulang atau tidur di club, tak ada yang melarangmu," jawabnya dengan sedikit ngedumel sembari duduk di meja makan.
Flo yang mendengar hal itu hanya mendengus sebal kala sifat Glen tak pernah berubah sejak SMA.
Flo segera mengambil makanannya kala sudah terasa panas dan pas untuk dimakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/340899315-288-k98953.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASI untuk Bayi Mafia
Подростковая литератураEl Zibrano Alemannus, duda muda beranak satu dengan paras yang begitu rupawan dan mempesona. Menjadi miliarder di usia muda membuat wanita manapun mengantri untuk menjadi ibu susu putranya. Sayang sekali, tuan muda El yang tampan nan bejat bersumpah...