—————Saya tidak mengenal kamu. Memang tidak, atau mungkin belum, atau juga bisa dikatakan "tak akan pernah bisa untuk kenal". Saya tidak tahu kamu siapa. Saya tidak tahu latar belakang kamu bagaimana, keseharianmu seperti apa, kesibukkanmu seperti apa, sikapmu terhadap teman-temanmu seperti apa, kesusahpayahanmu dalam mengejar pendidikan seperti apa, kesedihan-kesedihan yang kamu lewati seperti apa, obrolan-obrolan yang kamu sukai seperti apa, tempat-tempat yang sering kamu kunjungi seperti apa, serta latar belakang keluargamu seperti apa. Saya tidak tahu. Saya tidak mengenalmu.
Saya tidak mengenal kamu. Memang tidak, atau mungkin belum, atau juga bisa dikatakan "tak akan pernah bisa untuk kenal". Semenjak awal mula, sampai dengan hari ini. Saya hanya mencoba memahami atau menerka sesekali. Tapi saya menolak berpikir untuk mendahului. Karena, rasa penasaran seringkali membuat harapan itu menjadi tinggi, dan juga rentan untuk patah sebab asa itu sendiri. Jadi, saya lebih memilih untuk tidak merasa paling tahu. Saya tidak tahu. Saya tidak mengenalmu.
Saya tidak mengenal kamu. Memang tidak, atau mungkin belum, atau juga bisa dikatakan "tak akan pernah bisa untuk kenal". Entah, sudah beberapa macam keanehan yang saya alami. Seperti bangun lebih pagi, mendadak lebih semangat untuk bekerja, dan menjadi lebih sibuk untuk memperbaiki diri. Sebab, orang-orang yang menuju perubahan untuk menjadi lebih baik seringkali disandingkan dengan orang yang baik.
Jika satu diantaranya belum bisa berbuat baik, satunya lagi mampu mengimbangi dengan menempatkan diri sebagai cermin. Untuk saling mengingatkan, saling memperbaiki.
Tapi baik tidaknya kamu?
Saya tidak tahu. Saya tidak mengenalmu.Saya tidak mengenal kamu. Memang tidak, atau mungkin belum, atau juga bisa dikatakan "tak akan pernah bisa kenal". Meski prasangka saya mengatakan kamu orang yang baik, perempuan yang tegar dan berhati lapang.
Bukan berarti saya bisa
bercita-cita memiliki kamu kan?Karena saya tidak tahu apakah saat ini kamu masih sendiri atapun sudah memiliki hubungan dengan orang lain. Saya tak mau jadi pengganggu.
Dan saya pun tak akan lancang bertanya ini itu, bertanya lebih dalam, menanyakan hal-hal yang membuat dirimu merasa tak nyaman lalu menjauh.Mungkin, saat ini saya memang tidak tahu kamu. Saya tidak mengenal kamu, apapun itu.
Namun pastinya saya sudah siap
menerima segala ketidakmungkinan-ketidakmungkinan yang akan terjadi.Termasuk menerima,
bahwa kamu tidak ingin
mengenalku sama sekali.Daunn Keringg
2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoetryHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com