Sejauh Siang Kepada Bulan

216 4 0
                                    


_______________________

Ada sakit yang tak berdarah juga perih tanpa luka.
Hati lebih tahu dimana tempat terbaiknya menyembunyikan tanda tanya.
Ketika rahang hanya bisa menggeretak satu sama lainnya dan bertabrakan hingga hilangkan banyak ludah pada lidah.
Atau seperti tangan yang pandai mengepal kuat jemarinya di balik saku penyimpan bimbang antara pulang dan bertahan.
Sebutlah itu dilema kelas atasnya siang yang rindu kepada bulan.
Cinta -tapi tidak berjumpa.

Tapi aku bukan siang dan engkau pun bukan bulan.
Perjalanan kita tidak sedekat jarak pulpen dan kertas di atas meja kerja,
Atau sedekat sendok dan piring yang ber-iringan di atas meja makan.

Percaya saja,
Bahwa penantian ialah kesempatan dan bentuk keramah-tamahan-nya Maha Kasih Sayang kepada perindu rusuk yang sudah patah, lama hilang,
-atau belum pulang.

Aku merasa sejauh siang,
Kepadamu sejauh bulan.

_________________________

Medan,
Maret 2017 -Adri Lubis

Sajak LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang