Sajak Liar

BUMI MANUSIA

Bila kau ingin tau suaraku
Suaraku adalah kicau burung
Dahulu yang menentramkan
Sebelum manusia datang
Mencerabut pita suaraku
Dan memusnahkannya
ㅤ ㅤㅤ
Bila kau ingin tau darahku
Darahku adalah bening sungai
Dahulu yang menyegarkan
Sebelum manusia datang
Memutus urat nadiku
Menyumbat mata air
Mengalirkan air mata
Air mata darah
ㅤㅤ ㅤㅤ
Bila kau ingin tau nafasku
Nafasku adalah bulir embun
Dahulu yang menghidupkan
Sebelum manusia datang
Menikam paru-paruku
Membakar hutan-hutan
Menghutankan kepul asap
Kepul asap kematian
ㅤㅤ ㅤㅤ
Aku bumi
Aku bumi manusia dalam pucuk baya
Usiaku renta di ufuk lembayung senja
Aku sekarat
Besok pagi aku mati
ㅤㅤ ㅤㅤ
Bila kau merasa kicau burungku tak bisa lagi menentramkanmu
Maka nikmati suara terompet kematianku yang akan mengundang gemuruh letusan dan gelegar halilintar
yang akan memecahkan tulinya gendang telingamu
ㅤㅤ ㅤㅤ
Bila kau merasa kesabaran sungai dan lautku tak bisa lagi memuaskan hasratmu
Maka terimalah amarahnya yang akan mengirimkan air bah dan gelombang tsunami
yang akan menenggelamkan angkara dan kerakusanmu
ㅤㅤ ㅤㅤ
Bila kau merasa keikhlasan hutan dan gunungku tak bisa lagi memberimu nafas kehidupan
Maka sambutlah kekecewaannya yang akan memuntahkan lautan bola api dan longsoran bongkahan-bongkahan tanah
yang akan membenamkan peradabanmu
ㅤㅤ ㅤㅤ
Penulis: Em Yasin Arief
SELAMAT HARI BUMI INTERNASIONAL 22 April 2017