Tenanglah
Aku hanya perlu menikmati alir waktu saja
Tak perlulah kau jijik merisih
Sebab meski imit seimit,
Hatiku telah menabung lupa dan kuajar agar tentangmu dan cinta, ia irit
Agar kelak tak lagi nampak,
Cinta dengan gores menganga yang memeluk kaktus nan bersimbah cukaJikalau ku masih saja mencinta,
Kasihan pula para ahli psikolog bangsa
Meneliti fakta borok yang entah tak mengucur darah
Di sehektar kebun dalam sudut hati yang hampa
Gelap tanpa seberkaspun cahaya
Menyebab sesak pemilik kalbunya
Padahal gores kalbu tanpa darah butuh mengikat gas Oksigen dari udaraYa, hati ini kuajar menabung lupa di Bank Muamalah pelosok Jawa
Seraya menjahit yang menganga
Dengan benang dari bara neraka
Tuk menghukum seorang bedebah yang menumbuh biji cinta
Bertabur serbuk nafsu yang melena cinta buta(s.a)

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoetryHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com