Jika ada kata yg lebih indah dari rindu,
Kata itu yang takkan pernah keluar dari mulutku.
Pagi tadi kau bilang sendu,
Selepas dzuhur semua itu samar seakan angin berlalu.
Ehh tunggu dulu!
Apa ada, orang selain diriku?Tak usah mempersalahkan siapa yang nge-chat terlebih dahulu,
Karna menurutku itu gaya berkasih yang terlalu kaku.
Sebenarnya, apa yang sulit dari memberi tahu,
Dapat kabar darimu laksana malam dengan temaram tanpa lampu.
Dalam fase ini sepertinya kita butuh mesin waktu,
Memaju - mundurkan kisah ibarat lagu lama di aransemen baru.Pembaca disebelah pojok sudah mulai mengasihaniku.
Apalagi si orang lain itu,
Pasti sekarang sedang tertawa jahat terhadapku.Sudahlah, ini terlalu pilu.
Untuk apa cemburu dengan kopi pahitku,
Dikala senyum manismu bukan untukku.Sang Pe(ce)mburu, Tangerang Kota, 2017 Syahdu.
-rifkiafdan

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoesíaHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com